MENGENALKAN
BUNYI
LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Sains Anak Usia Dini
Dosen:
Margaretha Yulianti Ningsih, M.Pd
Oleh :
Dwi Puja Litya 1104667
Ghina Wulansuci 1102229
Siti Marlia Ulfah 1102243
5 B PGPAUD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
KAMPUS
CIBIRU
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
A.
Latar
Belakang
Seperti
kita ketahui bahwa pada usia pra-sekolah (4-6 tahun) merupakan masa keemasan
dalam prose perkembangan anak (golden age).
Dalam usia ini sangat penting anak diberikan stimulus perkembangannya, seperti
stimulus interaksi dengan lingkungan. Pengenalan lingkungan kepada anak sangat
penting karena anak sehari-hari berinteraksi dengan lingkungan.
Lingungan
sangat berkaitan erat dengan dunia sains, bukan hanya orang dewasa saja yang
mempelajari sains anak usia dini juga penting diperkenalkan mengenai sains.
Sains di anak usia dini lebih menekankan pada konsep-konsep memperkenalkan yang
ada di lingkungan sekitar anak, seperti kejadian alam, kananan, bunyi-bunyian
dan lainnya.
Berkaitan
dengan materi yang dibahas mengenai memperkenalkan bunyi kepada anak dalam
pembelajaran sains, anak diperkenalkan lebih tepat bagaimana bunyi serta benda
apa saja yang bisa mengeluarkan bunyi yang ada di lingkungan anak selain dari
alat musik yang biasa digunakan.
B.
Hakikat
Bunyi
1. Pengertian
Bunyi
Dalam fisika, pengertian
bunyi adalah sesuatu yang
dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber
bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada
disekitarnya.
Bunyi terbentuk oleh udara yang bergetar oleh karena itu
bunyi dapat dibuat dengan cara menggetarkan udara, seperti memukul, meniup,
atau menggoyang benda. Anak-anak suka sekali bermain dengan benda-benda yang
mengeluarkan bunyi. Membuat peluit sederhana dari sedotan minuman atau bermain
denga alat-alat musik yang menimbulkan bunyi disukai anak-anak.
Menurut pemahaman anak bunyi merupakan suara yang dihasilkan
dari benda yang dipukul, ditiup, digesek, dgoyang-goyangkan yang pada akhirnya
mengehasilkan bunyi. Bunyi tidak dapat terlepas dari musik.
2. Jenis-jenis
benda yang menghasilkan bunyi (sumber bunyi)
Untuk melakukan proses pembelajaran dalam
mengenalkan bunyi pada anak usia dini tentunya kita memerlukan media atau benda
nyata sebagai penunjang pembelajaran mengenalkan bunyi. Adapun benda-benda yang
ada disekitar kita yang memiliki sifat padat pada umumnya dapat menghasilkan
bunyi. Sebagai contoh suara yang dihasilkan manusia atau hewan merupakan bunyi,
suara tersebut dihasilkan dari pita suara yang bergetar. Selain pita suara ada
juga contoh jenis benda sederhana disekitar anak yang dapat menghasilkan bunyi
seperti :
a. Ember
yang dipukul dengan kayu
b. Sendok,
piring
c. Botol
bekas
Botol
merupakan benda sederhana yang sering anak temui di lingkungannya, antara botol
plastik dengan botol kaca karena tekstur maupun bahan dari keduanya berbeda
sehingga bunyi yang berbeda juga.
d. Alat
musik, seperti angklung, drum, piano, gitar
Alat musik merupakan benda yang
menghasilkan bunyi yang sering anak temui disekolah, cara memainkan alat musik
ini bisa dipukul, digoyang ataupun dipetik. Dengan berbagai benda-benda diatas
dapat memperkaya pengetahuan anak tentang bunyi dan bisa memudahkan anak dalam
mengenali benda yang menghasilkan bunyi yang sering anak jumpai.
3. Manfaat
mengenalkan bunyi bagi Anak Usia Dini
Anak-anak merupakan pribadi yang sangat
aktif, selain itu anak-anak juga memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi.
Anak-anak perlu mengetahui tentang bunyi, karena hal tersebut dapat membantu
anak-anak dalam mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Dengan
mengetahui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar anak-anak dapat
menambah pengetahuannya sehingga anak-anak bisa mengeksplor semua kemampuannya.
Anak-anak sangat senang sekali bermain
benda-benda yang menghasilkan bunyi. Bunyi merupakan sesuatu yang banyak
memberikan manfaat bagi perkembangan anak terutama perkembangan kognitif anak.
sudah sejak dulu kita mengetahui
manfaat mengenalkan bunyi terhadap perkembangan kecerdasan anak, bunyi dapat merangsang
dan melatih kecerdasan otak anak. Dengan sifat rasa ingin
tahu yang tinggi, anak-anak dapat mencoba bagaimana caranya untuk menghasilkan
bunyi. Karena dengan hal tersebut anak-anak dapat mengembangkan kemampuan
kognitifnya, yaitu dengan cara anak dapat membedakan bunyi dan mengklasifikan
bunyi tersebut.
a. Keseimbangan otak
Dalam
kenyataannya belajar pada anak lebih cenderung menggunakan otak kiri daripada
otak kanan sehingga anak cenderung lebih cepat bosan dan lebih cepat melupakan
yang sudah dipelajarinya, akan tetapi dengan guru sering memperkenalkan
berbagai macam bunyi akan menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan
karena pembelajaran yang sifatnya kreasi atau menyenangkan lebih cenderung
bekerja pada otak kanan. Selain itu, bunyi dapat meningkatkan daya ingat anak
untuk proses belajar dan penyimpanan informasi lebih lama.. Dengan demikian
mengenalkan bunyi pada anak dapat menyeimbangkan otak dan berpengaruh bagi
peningkatan kecerdasan anak.
Contoh: Anak lebih cepat menghapal
nama-nama hari dengan menyanyikannya.
b. Kreativitas
Selain
memberikan rasa senang, bunyi juga dapat meningkatkan keterampilan dan
kreativitas anak dengan memberikan kesempatan anak untuk bebas berkreasi dengan
alat atau media yang telah disediakan oleh guru. Bunyi dapat menjadi salah satu
fasilitas untuk menyalurkan daya imajinasi dan emosi dalam mempelajari bunyi
anak mengeluarkan ekspresi sebebas yang anak inginkan serta dapat membantu
perkembangan emosi anak dengan anak dapat mengeluarkan emosinya melalui memainkan
sumber bunyi. Sehingga emosi dan kepribadian anak itu dapat berkembang ke arah
yang positif
Contoh: Anak menabuh alat musik
sederhana (ember, drum, dll) dengan penuh semangat dan ekspresif.
c. Merangsang
daya ingat.
Untuk membantu daya ingat seseorang dibutuhkan
penyimpanan jangka panjang atau long term
memory. Salah satunya adalah dengan mengenalkan
sesuatu melalui bunyi (musik). Namun, tidak
bunyi saja yang perlu diajarkan untuk anak, semua aspek perkembangan
bisa membantu peningkatan daya ingat.
Dalam bunyi dapat merangsang daya ingat anak masih
berkesinambungan dengan bunyi dapat menyeimbangkan otak. Karena dalam
mempelajari atau memainkan bunyi anak menggunakan otak kanan yang salah satu
kelebihan otak kanan merupakan memiliki penyimpanan daya ingat yang cukup lama.
Contoh:
Anak yang dapat bernyanyi meskipun dengan diberikan musiknya saja tanpa lirik.
4. Pentingnya
mengenalkan bunyi bagi Anak Usia Dini.
Anak-anak penting untuk dikenalkan
tentang bunyi. Seperti pada pemaparan manfaat bunyi bagi anak maka bisa dengan
yakin menyatakan bahwa memperkenalkan bunyi kepada anak sangatlah penting.
Lingkungan yang memfasilitasi anak dengan usaha pengembangan kemampuan dan
perkembangan anak maka akan memberikan stimulus dan fasilitas untuk mendukung
anak. Akan tetapi jika lingkungan tidak mengenalkan bunyi pada anak maka anak
tidak dapat menambah pengetahuannya dan tidak dapat mengeksplorasi seluruh
perkembangan yang dimiliki anak. Sebagai contoh jika anak yang memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi mencoba untuk mencari tahu dengan bertanya mengenai
bunyi, sementara lingkungan tidak berusaha memberikan jawaban yang tepat maka
anak akan memiliki pengetahuan yang keliru. Pentingnya mengenalkan bunyi pada
anak-anak adalah supaya anak-anak dapat menambah pengetahuan yang benar.
Pengetahuan anak-anak mengenai bunyi dapat berkembang dengan baik. Selain itu
melalui bunyi anak dapat melatih kemampuan pendengaran yang dimilikinya.
C.
Metode
Pembelajaran dalam Mengenalkan Bunyi
Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengajar
dan salah satu kunci pokok keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Menurut Roidjakkers (1984) mengatakan bahwa metode belajar harus
mampu mendorong proses pertumbuhan pola laku membina kebiasaan dan
mengembangkan kemahiran untuk penyesuaian dalam interaksi proses pembelajaran. Namun,
dalam proses pemilihan metode yang akan diaplikasikan pada proses pembelajaran
perlu kekreatifan dan kejelian guru dalam memilah dan memilih metode yang tepat
dan relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran tercapai optimal
dan bermakna bagi peserta didik.
Bunyi memang perlu dikenalkan pada anak
sejak usia dini. Anak-anak memang perlu
mengetahui macam-macam bunyi yang ada. Dari mana bunyi itu dihasilkan dan untuk
apa fungsi dari bunyi tersebut. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan
untuk mengenalkan bunyi pada anak diantaranya:
1. Metode Bermain
Bermain merupakan dunia anak. Dunia
bermain bagi anak merupakan dunia yang tak bisa dipisahkan dengan bermain anak
bisa mengeksplor pengetahuannya sendiri dan melakukan apa yang anak inginkan
sesuai dengan apa yang anak lihat, dengar, serta imajinasinya. Seperti menurut
Hetherington & Parke (Moeslichatoen, 2004: 34) mengungkapkan bahwa dengan
bermain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala
sesuatu, memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk berinteraksi atau
membina hubungan erat dengan lingkungannya, belajar memecahkan masalah (Problem
solving) yang ada dilingkungannya.
Dengan metode bermain ini
memperkenalkan bunyi bisa dilakukan saat bermain, seperti anak diajak untuk
bermain alat musik serta benda-benda yang bukan termasuk alat musik yang ada
disekitar anak yang bisa mengeluarkan bunyi (sendok, ember, meja, dll)
Contoh:
a. mengenalkan
musik pada anak-anak dengan cara mengenalkan bunyi-bunyi musik yang ada.
Seperti mengenalkan bunyi drum dan genderang, mengenalkan bunyi piano,
mengenalkan bunyi terompet dengan mengajak anak-anak untuk memainkan alat-alat
musik tersebut.
b. Mengenalkan
suara hewan pada anak dapat dilakukan dengan permainan tebak suara hewan.
Anak-anak diajak untuk melakukan jenis-jenis permainan yang ada untuk
mengenalkan bunyi suara hewan. contohnya anak-anak diminta untuk menebak suara
hewan tertentu melakukan permainan dadu, sebelumnya guru menyiapkan dadu
berukuran besar dengan gambar hewan yang ditempel disetiap sisi, ketika anak melempar
dadu maka hewan apa yang muncul?lalu anak menirukan suaranya
2. Metode bernyanyi
Bernyanyi merupakan kegiatan yang
disenangi oleh anak, di sekolah taman kanak-kanan setiap kegiatan tidak
terlepas dari bernyanyi. Menurut Honing dalam solehuddin
(Masitoh, 2011: 11.3) mengemukakan bahwa sejak lahir anak secara biologis sudah
dilengkapi dengan kesenangan untuk merespon suara-suara orang. Melalui nanyian banyak hal disampaikan kepada
anak secara langsung maupun tidak langsung mengenai informasi atau pengetahuan
yang diberikan oleh guru.
Contoh:
Mengenalkan
bunyi dapat dilakukan melalui nyanyian, misalnya untuk mengenalkan suara musik
anak-anak dapat diajak untuk bernyanyi. Contohnya:
Ada seekor kelinci yang
bermain musik, terdengar suara piano yang berdenting-denting, tiriringtingting
tiriringtingting jentikan jarimu...
Ada seekor beruang yang
bermain musik, tedengar suara genderang yang
berdentang-dentang, tararam tamtam tararam tamtam hentakkan kakimu....
Ada seekor harimau yang
bermain musik, terdengar suara terompet yang bertoet-toet,,,tereret tettet
tereret tettet,,,tepukkan tangannmu.
3. Metode ekspreimen
Melihat karakteristik anak yang
memiliki rasaingin tahu yang tinggi, penerapan metode proyek bisa menjadi salah
satu metode yang bisa digunakan oleh guru untuk menyampaikan pembelajaran pada
anak sekaligus menambah pengalaman pribadi anak atas kegiatan yang dilakukannya
langsung dan bermakna bagi anak.
Dalam pembelajaran mengenalkan bunyi
pada anak ini, guru dapat menyampaikan makna pembelajaran dengan bereksperimen
membuat bunyi-bunyian dari lingkungan sekitar yang dekat dengan anak.
Contoh:
a. Memanfaatkan
tubuh sendiri: pertemukan atau saling gesekkan gigi atas dengan bawah;
sentakkan lidah dari langit-langit mulut; jentikkan jari; gesekkan kedua
tangan; atau pukul-pukul paha
b. Gunakan
tutup-tutup botol yang diuntai pada kayu
c. Masukkan
kacang, macaroni, kancing dalam kotak korek api atau botol.
4. Metode eksplorasi
Anak senang mencari sesuatu karena anakmemiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dan senang menjelajah serta menemukan hal yang
dirasa anak menarik. Melihat pada karakteristik anak, pengenalan bunyi
padaanakbisa dengan meminta anak bereksplorasi dengan alam sekitarnya dan
menemukan pemahaman serta pengalamannya sendiri serta guru membimbing anak sehingga
pembelajaran dirasakan bermakna oleh anak.
Contoh:
a. Untuk mengenalkan bunyi pada anak
dapat dilakukan dengan cara anak bereksplorasi di lingkungan sekitar sekolah
(outdoor) mencari benda apapun yang dapat menghasilkan bunyi.
Beberapa
metode di atas merupakan sebagian kecil metode yang dapat digunakan untuk
mengenalkan bunyi pada anak-anak. Ada banyak metode lagi yang bisa digunakan
untuk mengenalkan bunyi pada anak, bergantung kreativitas yang dimiliki guru
untuk memodifikasi setiap metode yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar