Laman

Selasa, 12 November 2013

contoh laporan keuangan untuk diksarkop 2013

CONTOH LAPORAN KEUANGAN

Berikut ini adalah transaksin dari perusahaan PD.Aja lagi selama bulan November 2013.
Tanggal 1
-Mendapat modal awal dari kopma Rp. 300.000
Tanggal 4
-Dibeli makanan ringan Rp. 16.000 dibayar secara tunai
-Dibeli perlengkapan secara tunai Rp. 7.500
-Dibayar beban transportasi secara tunai Rp. 4.000
Tanggal 5
-dibeli eggroll Rp.45.000 secara tunai
-Dibeli Kue Rp.9.400
-Diterima pendapatan dari penjualan eggroll Rp. 55.000
-Diterima pendapatan dari penjualan makanan ringan Rp. 25.000
-Diterima pendapatan dari penjualan kue Rp.12.500
Tanggal 6
-Diberi eggroll Rp.67.500 secara tunai
-Diterima pendapatan dari enjualn eggroll Rp.82.500
Tanggal 7
-Dibeli makanan ringan Rp.18.000 secara tunai
-Diibayar beban transportasi Rp.2000 secara tunai
-Dibeli eggroll Rp.22.500 secara tunai
-Dibeli cystic Rp. 7.500 secara tunai
-Diterima pendapatan dari penjualan makanan ringan Rp.27.000
-Diterima pendapatan dari penjualan eggroll Rp.47.500
-Diterima pendapatan dari penjualan cystic Rp.20.000
Tanggal 10
-Dibeli eggroll Rp.35.000 secara tunai
-Diterima pendapatan dari penjualan eggroll  Rp.70.000
-Diterima pendapatan dari penjualan makanan ringan Rp. 9.000
Tanggal 12
-Dibeli Donnut Rp.10.000 secara tunai
-Diterima pendapatan dari penjualan donnut Rp.18.000




PD. AJA LAGI
LAPORAN KEUANGAN
PER 30 NOVEMBER 2013
(Dalam rupiah)
Tgl
Keterangan
Pendapatan
Pengeluaran
Saldo
1
Modal awal
300.000

300.000
4
Pembelian makanan ringan

16.000
284.000
Pembelian perlengkapan

7.500
276.500
Beban transportasi

4.000
272.500
5
Pembelian eggroll

45.000
227.500
Pembelian kue

9.400
218.100
Penjualan eggroll
55.000

273.100
Penjualan makanan ringan
25.000

298.100
Penjualan kue
12.500

310.600
6
Pembelian eggroll

67.500
243.100
Penjualan eggroll
82.500

325.600
7
Pembelian makanan ringan

18.000
307.600
Bebean transportasi

2.000
305.600
Pembelian eggroll

22.500
283.100
Pembelian cystic

7.500
275.600
Penjualan makanan ringan
27.000

302.600
Penjualan eggroll
47.500

350.100
Penjualan cystic
20.000

370.100
10
Pembelian eggroll

35.000
335.100
Penjualan eggroll
70.000

405.100
Penjualan makanan ringan
15.000

420.100
12
Pembelian donnut

10.000
410.100
Penjualan donnut
18.000

428.100
JUMLAH
672.500
244.400
428.100





Pd. Aja lagi
Laporan laba rugi
Per November  2013
(Dalam Rupiah)

Saldo akhir-modal awal=laba bersih
428.100-300.000=128.100


Pd. Aja Lagi
Laporan Perubahan Modal
(Dalam Rupiah)

Modal awal+Laba bersih = Modal Akhir
300.000+128.100= 428.100



Selasa, 14 Mei 2013

tinta doa

saya tidak peduli sikap anda terhadap saya bagaimana
saya tidak peduuli pandangan anda terhadap saya bagaimana
saya hanya tidak mau membuat anda kecewa
saya juga tidak mau anda dikecewakan oleh orang lain
saya hanya ingin anda bahagia bersama orang pilihan anda
meski itu bukan saya
saya hanya ingin melihat anda tersenyum bahagia meski bukan karena saya
saya ingin anda menikmati hidup dengan keceriaan meski itu tanpa saya
saya hanya ingin memastikan anda mendapat yang lebih dari saya
lebih segalanya dari saya ...
saya hanya bisa mendoakan dan sedikit mengusahakan yang terbaik untuk anda
semoga hidup anda semakin berkah
semoga hari anda penuh dengan warna
semoga senyuman anda tidak berakhir dalam masalah anda
semoga Yang Maha Pemberi selalu mencukupi segala kebutuhan anda
dan semoga Yang Maha Melindungi selalu menjaga hidup dan hati anda
aamin

Sabtu, 20 April 2013

personalia dalam pengelolaan pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Dasar Personalia
Personalia pendidikan adalah semua orang yang terlibat dalam tugas-tugas pendidikan, yaitu para guru/ dosen sebagai pemegang peranan utama, manajer/ administrator, para supervisor, dan para pegawai. Para personalia pendidikan perlu dibina agar bekerja sama secara lebih baik dengan masyarakat.
Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, dan para wakil siswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipeganng oleh para guru. Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala Sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan kurikulum atau kegiatan belajar mengajar, urusan kemuridan, urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan masyarakat, dan sebagainya. Kelompok personalia non edukatif dipimpin oleh Kepala Tata Usaha, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas ini disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personalianya.
Pada sekolah taman kanak-kanak atau PAUD, sampai saat ini personalia edukatif terdiri atas guru kelas dan guru pendamping. Personalia non edukatif terdiri dari pesuruh dan penjaga sekolah. Di sekolah yang terpencil sering kali personalia ini tidak ada. Demikian tidak ada wakil kepala sekolah dan kepala tata usaha di sekola. Tugas-tugas mereka seringkali dirangkap oleh Kepala Sekolah atau Guru. Pengertian administrasi kepegawaian adalah kegiatan mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan, dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
Administarai personel merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu/ menunjang kegitan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para personel harus diadministrasikan/ dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Oleh karena itu, personalia pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dengan adanya motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Personalia pendidikan hendaknya mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi yang telah ada dalam dirinya.
Manajemen personalia merupakan cabang dari manajemen yang mempunyai tujuan agar orang-orang di dalam organisasi dapa bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu. Di bawah ini beberapa pengertian atau definisi mengenai manajemen personalia menurut para ahli.
1.     Menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, MBA.
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan “. (Heidjrachman Ranupandoyo dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, Edisi III, BPFE, Yogyakarta, 1980, hal. 5)
2.     John Soeprihanto
Manajemen personalia sering disama artikan dengan man power, manajemen personalia yaitu pengawasan terhadap fungsi-fungsi pengadaan, penarikan, pengembangan dan pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan dengan pembantu tercapainya tujuan organisasi perusahaan “.(John Suprihanto, Manajemen Personalia, BPFE UGM, Yogyakarta, 1984, hal. 34)

Dari uraian-uraian di atas, manajemen personalia dapat disimpulkan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sekolah yang baik perlu diatur atau dimanaj dengan baik. Pengaturan tersebut mencakup semua sumber daya yang dimiliki sekolah tersebut. Salah satu sumber daya sekolah adalah personal (guru baik PNS maupun bukan PNS, penjaga sekolah, dan tenaga administrasi). Agar personal sekolah tersebut dapat menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik perlu suatu pengaturan, yaitu manajemen personalia.
Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing dan controling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkat kan semakasimal mungkin. Memang harus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan atau instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang personalia, meskipun demikian peranan manajemen personalia cukup besar andilnya terhadap sukses tidaknya.
Agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, maka sebagai personalia atau pegawai yang bekerja pada suatu instansi haruslah mengetahui kewajiban dan hak sebagai pegawai, sehingga dalam pelaksanaan tugas akan dapat seimbang. Hal ini akan berpengaruh pada baik atau tidaknya kualitas pekerjaan personil tersebut. Sebagai contohnya, seorang guru TK yang mengetahui apa saja tugas dan kewajibannya maka dia akan dapat dengan mudah melaksanakan perannya sebagai guru dan sebagai personil dari suatu instansi. Tugas sekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan di bidang pendidikan. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan ilmu pengetahuan, pelayanan bimbingan dan konseling serta pelayanan keterampilan. Sekolah dikatakan baik apabila sekolah tersebut dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada siswa. Pelayanan yang baik dapat diberikan kepada siswa apabila sekolah tersebut dimanaj dengan baik. Salah satu bagian yang dimanaj adalah personalia sekolah. Untuk itu diperlukan manajemen personalia (management by people). Apabila sekolah tersebut dapat mengatur personilnya dengan baik, maka masing-masing personil akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik pula.
Sebagai calon guru TK harus mengetahui bagaimana manajemen di Sekolah Taman Kanak-kanak khususnya manajemen personalia atau manajemen yang menangani tentang kepegawaian, karena nantinya setelah terjun ke dunia kerja yang diharapkan seorang guru akan dapat mengatur diri mereka sendiri sehingga mempermudah atasan dalam melaksanakan manajemen personalia. Oleh karena itu dalam pembahasan manajemen personalia dipaparkan mengenai pengadaan kepegawaian hingga pengaturan masa pensiun serta berbagai kegiatan kepegawaian.

B.    Pelaku Personalia Dan Tugasnya
1.     Kepala Sekolah
          Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai Pemimpin. Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan.
2.     Guru
            Peran guru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah misalnya, yaitu:
a.       Menyediakan informasi bahan ajar,
b.      guru sebagai kunci pembuka perpustakaan, dan
c.       sebagai fasilitator
3.     Tenaga Administrasi / TU
            Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a.      Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
b.     Pengelolaan keuangan sekolah
c.      Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
d.     Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
e.      Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
f.      Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
g.     mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
h.     Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.
4.     Penjaga sekolah
Melaksanakan Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a.      Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah,
b.     Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
c.      Menyiapakan air minum
d.     Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
e.      Membuka dan mengunci seluruh ruangan
f.      Kebersihan WC Siswa
g.     Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
h.     Melaksnakan piket malam
5.     Tenaga Fungsional lainnya ( guru bp )
a.      Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh anak didik
b.     Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam pembelajaran
c.      Mengadakan penilaian pelaksanan bimbingan dan konseling
d.     Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan kegiatan konseling
e.      Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

C.    Definisi dan Fungsi Manajemen Personalia
Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan sebagai manajer harus melaksanakan fungsi –fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional”. Dalam bentuk kerangka, definisi tersebut akan tampak sebagai berikut:
1.     Fungsi- fungsi manajemen
a.      Perencanaan (planning)
Perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.
b.     Pengorganisasian (organizing)
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan , personalia, dan faktor-faktor fisik . Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus disusun untuk melaksanakannya.
c.      Pengarahan (directing)
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah).
d.     Pengendalian (Controling )
Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
2.     Fungsi-fungsi operasional
a.Pengadaan tenaga Kerja (procurement)
   Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.
b.     Pengembangan (development)
   Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
c.Kompensasi
   Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
d.     Integrasi
   Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.
e.Pemeliharaan (maintenance)
   Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
f. Pemutusan hubungan kerja (separation)
   Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

D.    Tanggung Jawab Manajemen Personalia
Apabila kita lihat pengertian dari manajemen Personalia sendiri bahwa manajemen personalia adalah seni dan ilmu memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secar berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja. Sebagai personalia tidak hanya tugas yang harus dijalankan, akan tetapi personalia pun memiliki tanggung jawab yang penuh guna mencapai tujuan dan kinerja yang baik.
Kaitannya dengan tanggung jawab manajemen personalia, hal ini yang paling berperan adalah kepala sekolah. Ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai  tanggung jawab dalam pengembangan tenaga di Sekolah yaitu peningkatan profesionalisme, pembinaan karir, dan kesejahteraan.
1.     Peningkatan Profesionalisme,
Peningkatan kemampuan guru dan staf administrasi dapat dilakukan melalui:
a.      Mengikutsertakan guru/staf pada pelatihan yang sesuai. Mereka yang selesai mengikuti pelatihan harus memberikan pengetahuannya kepada yang lain, agar yang lain dapat lebih mengerti dan memahami atas pengetahuan yang disampaikan, yang diberikan oleh orang lain.Pelatihan apa saja yang telah dilakukan.
b.     Sekolah perlu menyediakan buku atau referensi yang memadai bagi guru/staf. Agar dalam prosesnya lebih bermakna dan semuanya lebih memahami maka harus disediakan buku-buku atau beberapa referensi bagi gurua/staf sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan.
c.      Mendorong dan menfasilitasi guru/staf  untuk melakukan tutorial sebaya. Kepala sekolah juga perlu mendorong pertemuan berkala antar guru mata pelajaran sejenis di sekolah.
d.     Pembinaan Karir. Untuk pembinaan karir guru dan staf administrasi, kepala sekolah harus membantu, mendorong, dan menfasilitasi agar mereka dapat meningkatkan karirnya. Ini merupakan salah satu tanggung jawab personalia dalam rangka pembinaan karir dari kepala sekolah sebagai personalia terhadap guru/staf.
2.     Pembinaan Kesejahteraan
Kesejahteraan harus diartikan material dan non material yang mengarah kepada kepuasan kerja. Kesejahteraan ini bermanfaat bagi setiap anggota organisasi baik kesejahteraan bagi kepala sekolah maupun bagi guru/staf. Maka dari itu pembinan kesejahteraan ini sangat penting dalam rangka pendidikan.Perlu di ingat bahwa personalia sekolah merupakan orang terdidik, sehingga kesejahteraan non material seringkali sangat diperlukan. Untuk itu perlu di lakukan antara lain:
a.      Memberikan apa yang menjadi hak guru dan staf administrasi.
Sebagai kepala sekolah harus memberikan hak terhadap guru atau staf administrasi. Apabila setiap hak tidak didapatkan oleh setiap guru/staf maka yang terjadi adalah tidak akan tercapainya tujuan bersama dalam proses pendidikan. Karena seorang guru guru/staf bekerja dalam suatu organisasi formal, tentunya antara hak dan kewajiban harus seimbang.
b.     Memberikan penghargaan baik berupa material maupun non material bagi yang berprestasi atau telah mengerjakan tugas dengan baik.
Manusia bukanlah mesin penggerak tanpa henti, namun manusia adalah mesin yang dimana ada kalanya mengalami kerusakan apabila secara terus menerus dipakai. Begitupun dengan guru/staf sebagai tenaga pendidikan yang tidak dapat disamakan dengan mesin penggerak. Dalam prosesnya berhak adanya suatu penghargaan baik berupa material ataupun non material bagi yang berprestasi ataupun yang telah mengerjakan tugas dengan baik.
c.      Membina hubungan kekeluargaan diantara para guru/staf beserta keluarganya.
Disini kepala sekolah harus mampu melakukan hubungan biak yaitu hubungan kekeluargaan antar guru maupun keluarganya. Karena dengan hubungan kekeluargaan ini akan menambah keeratan antar setiap anggota sebagai tenaga kependidikan beserta keluarganya.
d.     Memberikan kesempatan dan memfasilitasi setiap staf agar dapat mengaktualisasikan potensinya.
Setiap guru/staf memiliki potensinya masing-masing. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai personalia harus memberikan kesempatan kepada setiap guru/staf untuk mengaktualisasikan setiap potensinya, agar dapat tersalurkan dengan baik.

E.    Peran Manajemen Personalia
Suatu lembaga pendidikan dalam memajukan kualitas pendidikan yang sedang ditanganinya untuk mencapai tujuan pendidikan maka membutuhkan peran dari masing-masing menejemen sesuai dengan bidangnya. Manajemen personalia merupakan bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam organisasi, yang menjadi salah satu sub sistem manajemen.
Adapun tugas manajer dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan yakni ia harus memperhatikan segala sesutu mengenai personalia mulai dari merencanakan, merekrut, menyeleksi, meneliti untuk perbaikan hingga memberhentikan atau memberi pensiun pegawai hal tersebut dilakukan karna merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Terkadang, meskipun secara konsep personalia pendidikan merupakan kunci keberhasilan pendidikan namun faktanya mereka kurang mendapat perhatian dari manajer. Pembahasan dalam rapat-rapat atau seminar hanya membahas mengenai kurikulum mengenia proses belajar mengajar, namun pembahasan mengenai bagaimana cara agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan oleh tenaga pengajar hampir tidak pernah dibahas.
Maka dari itu untuk menghindari penyebab kegagalan inovasi dalam proses belajar mengajar sebaiknya para manager pendidikan memberikan perhatiannya kepada personalia yang sama besarnya dengan sub sistem manajemen yang lain. Diharapkan dengan perhatian yang sama besar, manajer dapat mewujudkan perilaku organisasi pada setiap anggota organisasi. Manajer dapat melakukan tugas bila ia melaksanakan peranannya dengan sebaik-baiknya. Adapun peran personalia dalam menejemen pendidkan diataranya sebagai berikut :
1.     Memiliki angan-angan sosial,
Maksud dari anagan-anagan sosial itu bahwa manager  dapat menegakkan prinsip-prinsip kemanusiaan, memperhatikan moral dan etika bawahannya, membuat para bawahan tertarik akan tugas, dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Manager akan bertindak sebagai konselor terhadap masalah-masalah pribadi, bertindak sebagai pendamai jika terdapat pertentangan antar kelompok, dan ia akan berusaha memecahkan masalah yang timbul dalam organisasi.
2.     Sebagai konselor,
3.     Pendamai,
4.     Pemecah masalah,
5.     Agen perubahan,
6.     Rasio personalia,
7.     Tugas campuran, dll.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa managemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendaya gunakan tenaga kependididkan secara afektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan dengan itu selain peran pendidik di atas juga peran manager yang harus dilaksanakan  di antaranya menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan pengembangan karier tenaga kependidikan, menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.
Dalam managemen personilia tidak hanya manager saja yang mendaya gunakan lembaga pendidikan namun tenaga kependidikan pun mempunyai peran dalam memajukan sekolah yang mencakup perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian pegawai. Agar apa yang diharapkan tercapai maka perlu dilakukan dengan baik dan benar, dengan tenaga kependidikan yang diperlukan yaitu tenaga yang mempunyai kualivikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.
Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk  menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif dan kualitatif untuk sekarang dan masa depan dalam penyusuanan rencana yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Untuk itu sebelum menyusun rencana perlu dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh diskripsi pekerjaan.
Kemudian pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk itu dilakukan kegiatan rekruitmen yaitu usaha untuk mencari dan mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap.
Kebutuhan akan jumlah tenaga kependididkan memang sudah direncanakan oleh pemerintah untuk jangka waktu tertentu dengan maksud pemerintah mencetak guru-guru sementara yang disebut program diploma. Dalam hubungan ini para manager pendidikan tinggal menerima rincian dari pemerintah yang menjadi masalah ialah belum semua lembaga pendidikan menerima dan memiliki tenaga-tenaga kependidikan yang mencukupi.
Adapun fungsi pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang mutlak perlu, untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai. Kegiatan ini terdapat dilakukan dengan cara on the job training dan in service training. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya menyangkut aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut karir pegawai. Kemudian mengenai pemberhentian pegawai merupakan fungsi personelia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai pegawai.
 Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan di sekolah, khususnya pegawai negeri sipil sebab-sebab pemberhentian pegawai dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis: pemberhentian atas permohonan sendiri , pemberhentian oleh dinas atau pemerintahan, dan pemberhentian sebab lain-lain. Mengenai fungsi kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi pada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian kompensasi selain dalam bentuk gaji atau dapat juga berupa tunjangan , fasilitas perumahan, kendaraan dan lain-lain.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut sistem penilaian pegawai secara objektif dan akurat sangat diperlukan. Penilaian prestasi individu dan peran sertanya dan kegiatan sekolah merupakan penilaian yang di fokuskan kepada tenaga pendidik. Tugas kepala sekolah kaitannya dengan managemen tenaga kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak hanya mengusahakan tercapainya tujuan sekolah tetapi juga tujuan tenaga kependidikan secara pribadi untuk itu pengerjaan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan merupakan tugas yang harus dilakukan oleh kepala sekolah.
F.     Peningkatan Kinerja Personalia
Motivasi merupakan sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Tidak dapat dipungkiri, bahwa motivasi adalah salah satu cara dalam meningkatkan kinerja personalia pendidikan. Ada beberapa peran motivasi terhadap personalia pendidikan yaitu sebagai berikut.
1.     Untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya.
2.     Mengingatkan orang-orang atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut.
3.     Meningkatkan kinerja pegawai sehingga pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.
Dalam meningkatkan motivasi terhadap personalia pendidikan tidak hanya tanggung jawab pegawai saja. Tetapi pimpinanpun dibutuhkan kontribusinya untuk dapat meningkatkan motivasi kerja kepada para pegawainya. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja pegawainya yaitu:
1.     Memotivasi karyawan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam memotivasi para pegawai yaitu:
a.      Menginspirasi,
   Yang dimaksud dengan menginspirasi yaitu dengan memasukkan semangat ke dalam diri orang agar bersedia melakukan sesuatu dengan efektif. Orang di inspirasi melalui kepribadian pimpinan, keteladanannya, dan pekerjaan yang dilakukannya secara sadar atau tidak sadar.
b.     Mendorong,
   Mendorong disini yaitu dengan merangsang orang untuk melakukan apa saja yang harus dilakukan melalui pujian, persetujuan dan bantuan.
c.      Mendesak,
   Yaitu membuat orang merasa harus melakukan apa yang harus dilakukan dengan sesuatu cara, termasuk paksaan, kekerasan dan ancaman jika perlu. Namun, motivasi jenis ini sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman dan bersifat negatif karena karyawan bekerja disebabkan adanya paksaan tanpa ada motif dari dirinya sendiri.
2.     Memberikan kepada karyawan keterangan yang mereka perlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik.
3.     Memberikan kesempatan umpan balik secara teratur.
4.     Meminta masukan dari karyawan dan melibatkan mereka di dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
5.     Membuat saluran komunikasi yang mudah dipergunakan, sehingga karyawan dapat menggunakannya untuk mengutarakan pertanyaan/kehawatiran mereka dan memperoleh jawaban.
6.     Menghargai karyawan karena pekerjaan mereka yang baik secara umum.
7.     Terus menerus memelihara hubungan dengan karyawan yang dbawahi.
8.     Memberi selamat secara pribadi kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik.
9.     Menulis memo secara pribadi kepada karyawan tentang hasil kinerja mereka.
10.  Memastikan apakah karyawan mempunyai sarana kerja yang terbaik.
11.  Memberi karyawan satu pekerjaan yang baik untuk dikerjakan dan pimpinan harus memperlihatkan kepada karyawan bagaimana mereka dapat berkembang dan memberi kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru.
12.  Membantu berkembangnya rasa bermasyarakat sehingga karyawan akan merasa betah di dalamnya.
Bagi setiap pegawai tentunya dalam mengerjakan suatu pekerjaan tidak selalu dalam kondisi stabil dan prima. Terkadang banyak hambatan dan kondisi yang tidak mendukung dalam proses pelaksanaan setiap tugas. Ketika para pegawai sedang mengalami penurunan pekerjaan, oemimpin harus sellau memberitahukan apa yang semestinya dilakukan oleh pegawainya. Kesadaran dari pegawaipun harus dibamgkitkan karena sia mempunyai tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Penurunan motivasi dapat mengakibatkan kerugian pegawai itu sendiri ataupun perusahaan. Maka sangat diperlukan usaha untuk mencegah dan mengantisipasi kondisi tersebut. Ada beberapa pendekatan dalam mengatasi penurunan yaitu dengan pendekatan kuratif dan pendekatan preventif.
1.     Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif adalah pendekatan yang melihat masalah apakah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi melalui surat atau telepon.
2.     Pendekatan Antisipatif
Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenangkan diri di luar ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.