MENGENAL
NAMA BUNGA DAN NAMA BUAH-BUAHAN BESERTA RASANYA
LAPORAN
disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Sains untuk Anak Usia Dini
Dosen:
Dra. Margaretha Sri Y, M. Pd.
Oleh:
Ayu Wahyuningsih 1103771
Nura’inun Thoyibah 1103782
Wulan Oktaviani 1105741
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
KAMPUS
CIBIRU
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Sains sangat penting
dikenalkan pada anak sedini mungkin, karena dengan anak di perkenalkan dengan sains sejak dini
diharapkan anak dapat mengenal lingkungan, makhluk hidup serta gejala-gejala
alam yang terjadi di sekitarnya. Dalam kurikulum PAUD atau yang sering dikenal
permen 58, pada kelompok A pengenalan sains mencakup tentang pengenalan warna,
pertumbuhan tanaman, mengamati benda, membedakan berbagai macam rasa, bau, dan
suara, mengenal konsep bilangan dan menyebutkan hasil penambahan dan
pengurangan. Sedangkan pada kelompok B pengenalan sains mencakup tentang
menceritakan hasil percobaan sederhana, melakukan percobaan terhadap
benda-benda di sekitar, membedakan bermacam-macam rasa, bau, dan suara
berdasarkan percobaan.
Dalam pengembangan
seluruh aspek perkembangan anak usia dini dapat juga dilaksanakan melalui
pengenalan dan pembelajaran sains di pendidikan anak usia dini. Selain
memfasilitasi perkembangan kognitif anak, misalnya dalam melakukan percobaan sederhana,
pengenalan dan pembelajaran sains dapat memfasilitasi aspek perkembangan sosial
emosional, seperti saat berkomunikasi dalam pembelajaran sains dan fisik
motorik anak, misalnya senam fantasi meniru merasakan berbagai jenis rasa .
Kegiatan membuat sop buah dan belajar mengamati pertumbuhan bunga membuat anak
mengenal mahluk hidup, khususnya bunga dan buah yang sering ada di
sekelilingnya, seperti bunga mawar, melati, sepatu, lili, buah mangga, pisang,
stroberry, apel dan sebagainya.
Dari pemaparan tersebut
menimbulkan pertanyaan yang menjadi rumusan masalah. Mengapa anak harus di
kenalkan dengan nama bunga, buah beserta rasanya? Manfaat mengenalkan nama
bunga, buah dan rasanya? Metode dan contoh kegiatan dalam mengenalkan nama
buah, bunga beserta rasanya?
A. Mengenalkan Anak dengan Nama Bunga,
Buah Beserta Rasanya
Anak usia dini
adalah individu yang berada pada masa bereksplorasi dimana anak usia dini
sedang banyak meniru, merekam dan bahkan mengingat segala sesuatu yang di
dapatnya baik itu melalui melihat ataupun mendengar. Oleh sebab itu dengan
adanya hal tersebut perlua adanya pengarahan ke arah yang baik seperti halnya
memperkenalkan nama bunga, buah beserta rasanya kepada anak.
Sebenarnya Bunga
ialah struktur pembiakan
untuk tumbuhan berbunga,
yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi
Magnoliophyta
(juga dipanggil angiosperma). Bunga mengandungi organ-organ tumbuhan, dan
fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji
melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi,
biji-biji merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang
utama untuk penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Selepas persenyawaan,
sebahagian daripada bunga itu akan berkembang menjadi buah yang mengandung
biji-biji (http://
bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=rasa&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel).
Selain fungsi praktikal pembiakan, bunga lazimnya
memiliki fungsi sebagai sesuatu yang indah atau cantik. Manusia telah lama
mengagumi bunga dan menggunakannya untuk memperindah di sekitaran mereka, dan
juga sebagai alat untuk mengungkapkan rasa
cinta,kegiatan upacara, agama,
perubatan dan bahkan ada juga sebagai sumber makanan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunga merupakan
salah satu bagian dari tumbuhan yang memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai penghasil
biji dan juga hiasan di kebun, halaman, bahkan rumah. Adapun contoh dari
nama-nama bunga itu sendiri yaitu seperti, anggrek, mawar, lilly, melati, bunga
sepatu, bunga kertas, bunga kamboja, dll.
Dan buah itu sendiri yaitu organ
pada tumbuhan berbunga
yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk
buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian
(hortikultura) atau pangan
adalah lebih luas dari pada pengertian buah di atas dan biasanya disebut
sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat
pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk
membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati (http://\www.Wikipedia.com/bahasa-Indonesia-
ensiklopedia-bebas/pengertian-buah.html).
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan
pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam
produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein,
lemak,
vitamin,
mineral,
alkaloid,
hingga terpena
dan terpenoid.
Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa buah merupakan
salah satu bahan makanan yang memiliki berbagai zat gizi yang berperan penting
dalam proses pertumbuhan manusia. Adapun contoh nama buah-buahan yang sering
anak temui seperti, Anggur, apel, alpukat, belimbing, durian, duku, jeruk,
mangga, nanas, melon, stroberry, dll.
Selain itu rasa pun memiliki arti mengenai tanggapan
indra terhadap rangsangan saraf, seperti manis, pahit, asam terhadap indra
pengecap. Adapun rasa tersebut dibagi menjadi ada 5 jenis rasa yang bisa dirasakan indera pengecap kita yaitu manis, asam, asin, pedas, pahit. Namun yang
sering ada pada buah-buahan lajimnya hanya ada rasa manis, asam dan pahit .(http://kamusbahasaindonesia.org/rasa/mirip#ixzz2lLcbEB4A).
Untuk mengenalkan rasa pada anak usia dini dapat
dilakukan dengan cara memberikan buah stroberry, lemon, jeruk untuk pengenalan
rasa asam, buah semangka, apel, anggur dan mangga untuk mengenalkan manis, dan
buah mengkudu untuk mengenalkan buah mengkudu.
Dengan adanya pengertian-pengertian di atas dapat
dijadikan acuan bagi guru ataupun orang tua agar dapat menjelaskan dan bahkan
mengenalkan nama bunga, buah beserta rasanya pada anak. Dalam mengenalkan nama
bunga, buah dan rasanya pada anak harus melihat juga pada kesiapan anak untuk
menerima karena itu akan mempermudah untuk anak memahaminya, dalam hal ini guru
maupun orang tua harus membuat kegiatan-kegiatan yang menarik dan menyenangkan
agar anak tertarik untuk mempelajarinya.
Berbagai macam kegiatan dapat dilakukan dalam upaya
mengembangkan kemampuan anak, salah satu ilmu yang perlu dipelajari anak sejak
dini dalam menunjang hal tersebut adalah sains. Sains membantu manusia dalam
mempelajari dan memahami alam beserta isinya yang memiliki salah satu tujuan
yaitu agar anak dapat menyesuaikan hidup dengan lingkungannya. Salah satu
kegiatan sains yang dapat dilakukan dalam memperkenalkan anak pada
lingkungannya adalah dengan memperkenalkan bunga serta buah-buahan bahkan rasa
yang ada di sekitarnya.
B. Metode Pembelajaran yang dapat
Digunakan dalam Mengenalkan Nama Bunga, Nama Buah beserta Rasanya Pada Anak
Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan
potensi-potensi yang dimilikinya. Tugas orang tua dan guru sebagai pendidiklah untuk dapat membantu anak menemukan dan
mengembangkan potensi tersebut. Dalam ranah pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan penanganan yang tepat
dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman
mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat
membantu anak dalam menyesuaikan proses belajar pembelajaran sesuai dengan
usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing anak, baik secara intelektual,
emosional dan sosial.
Masa usia dini merupakan periode emas (golden
age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses
pendidikan. Seiring berkembangnya zaman, metode pengajaran terhadap
anak usia dini terus berkembang, tidak hanya metode ceramah dan bermain
melainkan banyaklagi metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia
dini. Dalam mengenalkan makhluk hidup disekitar anak seperti bunga dan
buah-buahan juga dapat dilakukan dengan metode-metode tersebut, baik
mengenalkan namanya, maupun rasanya. Berikut adalah macam-macam metode
pembelajaran yang dapat diterapkan pada pendidikan anak usia dini.
1.
Metode Karya Wisata
Metode karya wisata ini di gunakan untuk memberikan
pengalaman pada anak mengenai alam sekitar khususnya mengenai berbagai macam
bunga-bungaan, buah-buahan secara langsung selain itu dengan karya wisata ini
anak akan melihat bagaimana tumbuhnya bunga dan buah pada tempatnya dan dengan
karya wisata ini akan lebih memberikan penguatan yang kuat. Adapun tempat karya
wisata yang dapat di kunjungai untuk mengenalkan nama buah dan bunga yaitu
seperti:
a.
Taman bunga
b. Taman
buah
c.
Pasar buah dan pasar bunga
2.
Metode proyek
Metode proyek dipergunakan untuk menyalurkan minat siswa yang berbeda-beda.
Baik berhubungan langsung dengan pelajaran di sekolah, atau hal yang menyangkut
penggunaan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Metode Proyek memfokuskan pada
pengembangan produk atau unjuk kerja (performance),
yang secara umum siswa melakukan kegiatan seperti belajar kelompok, melakukan
pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan mengolah informasi.
Biasanya memerlukan beberapa tahapan dan beberapa durasi, tidak sekedar
merupakan rangkaian pertemuan kelas. Terdapat perbedaan antara belajar kelompok
dan proyek, jika kelompok adalah mengerjakan secara bersama engan hasil yang
tentu sama dalam satu kelompok, maka metode proyek menuntut setiap anak untuk
mampu menemukan penyelesaian masalahnya masing masing. Misalnya membuat sop
buah, setiap anak akan memiliki referensi buah, bagaimana ukuran potongan
buahnya, apa yang diperlukan untuk membuat kuahnya, dan tugas apa yang dapat
dilakukan untuk membantu mempercepat proses kegiatan proyek tersebut. Selain
itu anak dapat membuat rangkaian bunga, dll.
a. Membuat sop buah
b. Membuat sate buah
c. Membuat rangkaian bunga
3.
Metode bermain
Bermain merupakan dunia anak dan cermin pertumbuhan
anak. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri.
Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Para ahli
psikologi anak menekankan pentingnya bermain bagi anak. Bagi anak-anak, bermain
merupakan kegiatan yang alami dan sangat berarti. Dengan bermain anak mendapat
kesempatan untuk mengadakan hubungan yang erat dengan lingkungan. Seperti
bermain mencari buah, mencari bunga, menebak rasa ataupun bermain berbelanja.
a. Bermain
ular tangga buah/bunga (objeknya diganti dengan buah-buahan atau bunga)
b. Bermain
kartu bergambar (objeknya diganti dengan
buah-buahan atau bunga)
c.
Bermain menebak rasa buah
d.
Beremain menebak kata berantai
e. Bermain
dadu buah atau bunga (objeknya diganti dengan
buah-buahan atau bunga)
4.
Metode pembelajaran stimulus
Menurut Thorndike, belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal
lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi
yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan/ tindakan. Perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat
berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak
dapat diamati. Namun demikian tetap saja guru sebagai pembimbing dalam proses
pembelajaran harus mampu terus menstimulus dan merespon apapun perubahan
perilaku anak terhadap pembelajaran yang dilakukan. Pengenalan hewan beserta
menirukan suara dan gerakannya adalah pembelajaran yang menuntut keaktifan
anak, sehingga stimulus yang guru berikan juga harus merupakan stimulus yang
dapat membangkitkan semangat dan keaktifan anak, misalnya melalui pertanyaan
yang membuat anak ingin mengungkapkan sesuatu seperti melalui pertanyaan “siapa
yang pernah ke kebun ke taman buah?”, anak akan secara semangat dan aktif
menjawabnya. Adapun jika respon anak adalah masih diam dan tidak tertarik untuk
berpartisipasi, maka guru dapat membantu anak tersebut untuk dapat ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran melalui stimulus atau rangsangan dari hal
lain seperti gambaryang disediakan oleh guru. Selain itu guru dapat mengajak
anak untuk menyiram bunga yang ada di sekitar sekolah untuk menanamkan rasa
cinta terhadap makhluk hidup.
a. Kegiatan menyiram tanaman
b. Kegiatan mengamati bunga mekar
5.
Metode bernyanyi
“Kebanyakan orang memiliki pengalaman
mengingat kata-kata dari lagu yang telah mereka dengar. Bahkan, lagu juga
kadang-kadang digunakan oleh guru bahasa untuk mengajari anak kecil belajar,”
jelas Overy.
Benyanyi adalah salah satu metode atau
cara anak untuk dapat berekspresi, mengungkapkan perasaan, dan berimajinasi.
Bernyanyi sangat penting bagi anak, oleh sebab itu pembelajaran yang
diselenggarakan untuk anak akan sangat efektif jika disertakan dengan nyanyian
dan nyanyian tersebut dapat anak salurkan lebih jauh dengan gerakan-gerakan
yang dapat dilakukan anak. Misalnya nyanyian tentang bunga ataupun tentang
buah.
a.
Nyayian tentang buah
Pepaya, mangga, pisang, jambu
Dibawa dari pasar minggu
Disana banyak penjualnya
Dikota banyak pembelinya
Pepaya buah yang berguna
Bentuknya sangat sederhana
Rasanya manis tidak kalah
Membuat badan sehat segar
Pepaya, jeruk, rambutan, duren,
duku dan lain-lainnya
Marilah mari kawan-kawan semua
membeki buah-buahan
b.
Lagu tentang bunga
Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari ku siram semua
Mawar melati semuanya indah
6. Metode
bercerita
Dalam bahasa
metode bercerita adalah metode penyampaian pesan atau penyajian meteri
pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak usia dini.
Dalam pelaksanaan kegiatan bercerita kegiatan pembelajaran pada anak usia dini
metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan hal yang baru kepada
anak dalam rangka mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak usia dini.
Metode ini dapat dilakukan guru tanpa buku atau beserta buku, tanpa gambar atau
berserta gambar. Pengenalan nama bunga, buah-buahan serta rasa dari buah-buahan
dapat dilakukan dengan memberikan cerita Seperti cerita stroberry shortcake,
dongeng mengenai karakter buah, dll. Namun tentu saja guru harus memperhatikan
hal-hal lain saat menyampaikan materi pengajaran melalui metode bercerita
seperti durasi waktu bercerita dan bahasa isi cerita yang dapat dimengerti dan
sesuai untuk anak.serta guru harus membawa media penunjang seperti big book,
boneka karakter ataupun seperti wayang berbentuk buah ataupun bunga.
Sebenarnya banyak
sekali metode yang dapat digunakan guru dalam mengenalkan nama bunga dan buah
beserta rasanya pada anak namun metode-metode yang telah di paparkan di atas
dapat di gunakan lebih efektif pada kegiatan tersebut.
C. Manfaat Mengenalkan
nama Bunga, nama Buah-buahan Dan Rasa pada Anak Usia Dini
Terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat
dilakukan untuk merangsang perkembangan anak usia dini, seperti mengenal,
membedakan, merasakan dan mengelompokkan benda, atau mengenal bunga, buah dan
rasa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PAUD hendaknya dapat mendukung
perkembangan anak apalagi di usia dini anak mengalami perkembangan yang sangat
pesat, sehingga pemberian rangsangan melalui kegiatan yang bermanfaat akan
mengoptimalkan masa golden age
tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat dijadikan bahan ajar adalah kegiatan
mengenalkan nama bunga, buah-buahan serta rasanya. Kegiatan tersebut memiliki beberapa manfaat,
antara lain:
1. Sebagai
media bagi anak dalam mendapatkan pengetahuan sains, khususnya terhadap bunga,
buah-buahan beserta rasanya. Kehidupan anak tidak dapat lepas dari sains,
kreativitas dan aktivitas sosial. Makan, minum,
menggunakan berbagai benda yang ada di rumah seperti
radio, TV, dan kalkulator tidak lepas dari sains dan
teknologi. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan
berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi. Untuk itu, seorang
guru perlu mempelajari konsep-konsep keilmuan dan cara pengajarannya guna
mengoptimalkan pengembangan pengetahuan sains pada anak.
2. Anak
dapat bereksplorasi dengan berbagai lingkungan di sekitarnya. Pengenalan sains
untuk anak pra sekolah lebih ditekankan pada proses daripada produk. Untuk anak
prasekolah keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana
sambil bermain, termasuk pada kegiatan mengenalkan berbagai nama bunga,
buah-buahan besera rasanya. Kegiatan ini memungkinkan anak melakukan eksplorasi
terhadap berbagai bunga,buah-buahan dan segala hal yang berkaitan dengan itu,
baik rasa yang terkandung dalam buah-buahan tersebut tempat hidupnya maupun
segala sesuatu yang lainnya. Anak belajar menemukan segala sesuatu yang terjadi
di sekitarnya.
3. Melatih
anak menggunakan alat inderanya. Anak dilatih untuk
melihat apa yang di lihatnya dan merasakan apa yang di makannya. Semakin banyak
keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari.
Anak memperoleh pengetahuan baru dari hasil penginderaanya dengan berbagai
bunga dan buah yang di temuinya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna
sebagai modal berpikir lanjut. Melalui proses sains, anak dapat melakukan
percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan
akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis.
4. Anak
mengenal dan memahami lingkungan sekitarnya, khususnya bunga dan bua-buahan.
5. Meningkatkan
rasa kepedulian anak terhadap bunga. Mengajarkan kasih sayang terhadap sesama
makhluk hidup seyogyanya tidak hanya difokuskan pada menyayangi antar sesama
manusia. Sebab, di dunia ini ada juga makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan
yang juga perlu disayangi. Orang tua juga bisa langsung memperlihatkan
bagaimana cara memperlakukan dan memelihara tanaman. Jangan ragu jika suatu ketika anak bermain tanah dan merawat taman
bakan sampai bermain merangkai bunga.
6. Mengembangkan
kemampuan bahasa. Dengan anak belajar mengenal nama bunga dan buah-buahan itu
akan menambah pengetahuannya serta kosakatanya selain itu anak di harapkan
mampu mengungkapkan apa yang di makannya baik itu menyatakan rasa manis, asam
ataupun pahit.
7. Memberikan
pengetahuan mengenai warna, bentuk pada
bunga dan buah-buahan.
8. Dan
mengajak anak untuk menyukai berbagai buah-buahan yang ada.
Dalam pembelajaran sains bagi anak usia dini ada dua sisi
yang sama pentingnya, pertama lingkungan yang merupakan
sumber belajar yang kaya yang akan dipelajari oleh anak, baik lingkungan
manusia maupun non manusia, yang kedua anak usia dini yang unik dan berpotensi
yang memiliki karakteristik yang berbeda dari satu anak dengan anak yang
lainnya, kedua kedua hal tersebut harus dipertimbangkan dengan matang
dalam merencanakan pembelajaran agar memberikan tujuan dan target yang
jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar