Laman

Rabu, 27 Maret 2013

ESENSI DAN KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL, BUDAYA DAN KEALAMAN


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu

            Kata ilmu dalam bahasa Arab yaitu "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu lebih mengkhususkan diri pada kejelasan konsep yang dikajinya secara khusus, lebih sempit dan mendalam.
            Pada dasarnya ilmu bukan sekedar pengetahuan saja akan tetapi tetapi ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji kebenarannya menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan bidang yang dikaji. Pada dasarnya ilmu itu bersumber pada filsafat. Filsafat ini kemudian berkembang lagi sejalan dengan perkembangan zaman menjadi beberapa ilmu-ilmu pokok, yaitu ilmu kealaman, ilmu sosial, dan ilmu kebudayaan.
            Ilmu meupakan hasil olah fikir manusia secara mendalam sehingga menghasilkan suatu konsep ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ilmu merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena ilmu sangatlah penting di dalam kehidupan manusia. Jika manusia tidak memahami akan pentingga ilmu maka akan berdampak negative bagi diri sendiri maupun orang lain.
            Selain pengertian diatas secara sederhana ilmu adalah pengetahuan yang sudah tersusun, diklasifikasikan, diorganisasikan, disistematisasi dan interpretasi yang menghasilkan kebenaran objektif yag usdah diuji ulang secara ilmiah. Sementara pengetahuan adalah segala sesuatu atau hal yang diketahui melalui tangkapan panca indra itu isi dan firasatnya. Oleh karena itu tidak semua pengetahuan adalah ilmu, tetapi semua ilmu adalah pengetahuan.

            Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar, ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1.     Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2.      Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3.      Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
            Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Selain ilmu, juga terdapat kata yang selalu berkaitan dengan ilmu yaitu pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu atau hal yang diketahui melalui tangkapan pancaindera, rasio, firasat, intiusi, dan pengetahuan sikap. Oleh karena itu, tidak semua pengetahuan adalah ilmu, tetapi semua ilmu adalah pengetahuan.

B.Persyaratan Ilmu
            Ilmu adalah pengetahuan sehingga seseorang itu akan mengetahui penyebab terjadinya dan apa alasannya. Contohnya Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumiDari contoh diatas, dapat dilihat bahwa tidak semua pengetahuan dapat untuk dijadikan suatu ilmu tidak asal hanya menjadi ilmu saja akan tetapi harus memenuhi syarat- syarat yang berlaku agar ilmu tersebut tidaklah sia-sia Adapun beberapa persyaratan ilmiah yang dapat dikatakan suatu ilmu adalah sebgai berikut.
1.     Objektif.
Sesuatu dapat disebut ilmu jika sesuatu tersebut dicari dan diteliti secara mendalam sehingga menghasilkan suatu keputusan yang kebenarannya bersifat objektif dan dapat diterima oleh semua orang serta objek yang ditelitinya nyata. Selain itu kebenarannya dapat diuji secara ilmiah. Jadi bukan hanya kesimpulan yang diambil secara subjektif oleh peneliti atau subjek penunjang penelitian saja.
2.     Metodis
Metodis berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos yang berarti cara atau jalan. Dalam menentukan suatu ilmu, harus memiliki cara yang valid dalam kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan dalam ilmu yang telah teruji kebenarannya tersebut. Secara umum metodis adalah metode ilmiah untuk menguji kebenaran suatu ilmu.
3.     Sistematis
Suatu ilmu harus bersifat sistematis. Hal ini dimaksudkan agar objek dari suatu ilmu tersebut dapat terurai secara teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, serta mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang menyangkut objek ilmu itu sendiri.
4.     Universal
Jelas dalam menemukan suatu ilmu tertentu harus memiliki sifat universal. Hal ini untuk menentukan ilmu tersebut dapat dipergunakan secara luas atau tidak. Seperti ilmu matematika dan ilmu fisika yang memiliki rumus-rumus yang valid sehingga dibelahan dunia manapun, ilmu tersebut dapat digunakan dan dapat diterima secara luas.
         Selain syarat ilmu diatas, berdasarkan pandangan filsafat ilmu didalam buku Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan teknologi, menurut Astim Riyanto (Ridwan dan Elly, 2007: 9), mengemukakan bahwa:
         Sesuatu dikatakan ilmu bila memenuhi syarat secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Berikut penjelasan dari syarat-syarat tersebut.
1.     Setiap ilmu memenuhi syarat secara ontologis, apabila ilmu tersebut memiliki objek studi yang jelas. Objek yang dijadikan bahan studi hendaknya dapat diidentifikasi, dapat diberi batasan-batasan, dan dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi itu hendaknya tidak identik dengan objek studi dari ilmu lain, bukan pinjaman dari ilmu lain. Ia haruslah mandiri, tidak bergantung pada ilmu lain.
2.     Sebuah ilmu memenuhi syarat secara epistimologi, bila ilmu tersebut mempunyai pendekatan dan metodologinya sendiri mengenai bagaimana atau dengan cara apa ilmu itu disusun, dibina, dan dikembangkan. Sudah sepantasnya bahwa pendekatan dan metode yang digunakan cocok dengan sifat-sifat hakiki dari objek studinya sendiri.
3.     Sebuah ilmu memenuhi syarat secara aksiologi, bila ilmu tersebut dapat menunjukan nilai-nilai teoritis, hukum-hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep dan kesimpulan yang logis, sistematis, dan saling berkaitan. Didalam teori atau konsep itu tidak terdapat kekacauan pikiran, atau pertentangan kontradiktif diantara satu dengan yang lainnya.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa dalam merumuskan suatu ilmu tidak dapat dilakukan secara instan dan apa adanya, tetapi harus dikaji terlebih dahulu apakah ilmu tersebut benar-benar suatu ilmu atau hanya pengetahuan untuk diri sendiri saja.

C. Esensi dan Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial
         Pada dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa manusia berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar adalah  pengetahuan yang menalaah masalah-masalah sosial khususnya  masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia ( fakta, monsep, teori ) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana sesorang mampu bersosialisasi dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu dasar sosial tersebut.
            Ilmu ini mencakup dalam segala hal yang menyangkut perilaku manusia di salam kehidupannya, oleh karena itu ilmu ini dibagi-bagi lagi dalam beberapa sub ilmu yaitu: Antropologi, Ekonomi, Geografi, Ilmu politik, Sejarah, dan Sosiologi. Perilaku manusia ketika bersosial dilihat dari bagaimana seseporang tersebut berkomunikasi dengan baik, karena ilmu-ilmu sosial tersebut haruslah menggunakan etika-etika yang berlaku. Ilmu sosial ini merupakan suatu usaha dalam memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial, sehingga kepekaan terhapan sosialnya menjadi lebih besar.
            Adapun Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia), dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut yaitu :
1. Social Sciences (ilmu-ilmu social meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll)
2. Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi dll)
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll)
            Ilmu pertama yang akan dibahas adalah ilmu-ilmu sosial (social sciences). Struktur ilmu pengetahuan termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas yaitu fakta, konsep dan generalisasi. Secara garis besar fakta adalah kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat. Yang dimaksud konsep yaitu sesuatu yang tersimpan dalam suatu pemikiran, ide atau gagasan. Sedangkan generalisasi yaitu pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
            Esensi dari ilmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti apa yang mereka lakukan. Ilmu dasar sosial ini banyak sekali cangkupannya.
            Di dalam rumpun ilmu sosial terdapat pula obyek- obyeknya. Obyek-obyek tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.    Sosiologi yaitu ilmu sosial yang mempelajari tetang hubungan antar manusia dalam konteks sosialnya. Jadi objek formal dari sosiologi adalah interaksi atau hungan antar manusia yang hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Di dalam ilmu sosial ini mengkaji bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan sesamanya, bagaimana seseorang bertingkah laku, bersikap dan mengambil keputusan yang baik. Berinteraksi dengan sesame haruslah berpegang teguh pada suatu etika, tatkrama, aturan serta norma- norma yang berlaku. Dimna seseorang tersebut berada harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik sesuai dengan aturan yang ada. Karena apabila seseorang tersebut telah mampu bersosialisasi dengan baik maka akan diterama dengan baik pula oleh masyarakat tersebut.
2.    Antropologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari aspek kebudayaan yang ada didalam masyarakat. Objek formal dari antropologi adalah kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Karena seperti yang kita lihat bnyak sekali macam-macam kebudayaan.
3.    Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang aspek kebutuhan manusia untuk memenuhi keperluan jasmani manusia. Objek formal dari ilmu ekonomi adalah kebutuhan material manusia dalam konteks sosialnya. Obyek ekonomi ini juga sama pentingnya dengan obyek yang lainnyayaitu untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia, karena apabila kebutuhan ekonomi ini tidak terpenuhi maka akan menyebabkan penyimpangan perilaku, seperti banyaknya pengemis atau pengamen jalanan karena kebutuhannya yang tidak terpenuhi.
4.    Hukum adalah ilmu sosial yang memperhatikan perilaku manusia menurut ketentuan atau aturan yang berlaku didalam suatu kelompok masyarakat. Objek formal dari ilmu hukum ini adalah perilaku manusia dalam mematuhi tata tertib yang berlaku didalam masyarakat. Hal ini sangat erat kaitannya dengan keamanan dan keadilan didalam masyarakat. Hukum ini guna untuk mewujudkannya suatu kedalian yang sesuai dengan aturan –aturan yang berlaku. Dengan adanya hokum ini akan terlihat mana yang berbuat salah dan mana yang tidak bersalah, namun terkadang karena kurangnya perhatian terkadang hokum ini kurang menghadirkan suatu keadilan.
5.    Komunikasi merupakan ilmu sosial tentang aspek pernyataan manusia dalam konteks sosialnya. Objek formal dari ilmu komunikasi ini adalah penyampaian pesan antara encoding (pemberi pesan) dan decoding (penerima pesan). Dalam penyampaian pesan ini harus jelas dan tepat agar sebagai penerima pesan pun mengerti terhadap pesan yang disampaikannya.
6.    Politik merupakan ilmu sosial yang bergelut dalam aspek kekuasaan khususnya dalam masalah kenegaraan dan pemerintahan. Objek formah dari ilmu politik ini adalah kekuasaan dalam suatu pemerintahan.

D. Esensi dan Konsep Dasar Ilmu-ilmu Budaya
            Budaya merupakan hasil cipta, karya dan karsa manusia. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa dari filsafat telah lahir tiga cabang ilmu, salah satunya adalah ilmu-ilmu budaya (humanistik).
            Secara sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
            Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni music dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ilmu budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
            Menurut Ridwan dan Elly (2007: 11), mengemukakan bahwa:
Terdapat  beberapa objek formal dari ilmu-ilmu yang berada dalam ruang lingkup ilmu-ilmu budaya (humaniora) adalah sebagai berikut::
1. Filsafat sebagai ilmu merupakan cara berpikir yang kontemplatif (perenungan), radikal (mendalam sampai ke akar-akarnya), sistematis dan universal.
2. Bahasa objek formalnya kelompok manusia yang menggunakan bahasa tersebut dalam konteks lingkungan sosial budaya.
3. Psikologi objek formalnya tentang jiwa manusia, baik macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.

E. Esensi dan Konsep Dasar Ilmu-ilmu Kealaman
            Alam adalah sebuah benda yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa yang terdiri dari semua makhluk yang ada didalamnya baik itu benda hidup maupun benda mati yang menjadi sebuah kesatuan kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Alam tidak dapat berdiri sendiri karena alam adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, oleh karena itu kelangsungan hidup alam itu tergantung pada kehidupan yang ada di dalamnya.
            Di alam terdapat berbagai unsur-unsur kehidupan dimulai dari unsur yang terkecil hingga kepada unsur yang besar. Manusia termasuk dalam unsur yang terkecil sama seperti halnya binatang, dan tumbuhan, serta makhluk lainnya yang ada di alam semesta ini.
            Pada dasarnya, ilmu kealaman ini mempelajari tentang berbagai gejala-gejala alami yang ada di sekitar manusia. Seperti mengapa manusia bisa tumbuh dan berkembang, mengapa ada air, tanah, batu, dan udara, itulah beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sering timbul pada manusia-manusia yang hidup pada zaman dahulu, yang kemudian melahirkan konsep tentang ilmu kealaman. Dengan berkembangnya zaman, ilmu inipun berkembang menjadi beberapa bagian yang mengkaji tentang gejala alam ini dari sudut pandang yang berbeda. Bagian dari Ilmu ini antara lain adalah Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi dan Matematika.
            Ilmu kealaman ini adalah sebagai alat untuk mengetahui bagaimana semua ini tercipta, dan menjadi sebuah sistem yang bernama kehidupan dan semua yang terjadi di alam ini. Di sini manusia kenal ada ilmu Biologi yang mempelajari tentang substansi biologis yang terdapat dalam tubuh makhluk, Fisika yang mempelajari tentang segala energi yang terjadi di alam ini, Kimia yang mempelajari unsur-unsur yang bersifat mikro yang dapat di alam ini dan reaksi yang ditimbulkan dari unsur-unsur ini sehingga menjadi sebuah pengaruh besar terhadap kehidupan makhluk di alam semesta ini, Astronomi mempelajari seluruh benda di langit dan matematika mempelajari perhitungan yang dapat membantu manusia dalam memprediksi kehidupannya. Pokok-pokok keilmuan ini adalah membahas tentang pengukuran, materi dan perubahannya, mekanika, suhu dan kalor, gelombang, bunyi, optika, listrik dan magnet, bumi dan alam semesta, tumbuhan dan lingkungan, hewan dan lingkungan, tubuh dan gizi.
            Yang akhirnya akan memberikan pemahaman kepada manusia yang diberikan akal oleh Tuhan bahwa manusia ini adalah bagian terkecil dari seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini. Oleh karena manusia memiliki kemuliaan tersebut, manusia dituntut untuk dapat menjaga kelangsungan hidup alam semesta. Hal ini manusia membuat manusia memahami kebesaran Tuhan.
            Adapun beberapa objek formal dari ilmu-ilmu yang berada dalam lingkup ilmu-ilmu kealaman sebagai berikut.
1. Astronomi objek formalnya yaitu perkembangan benda-benda yang berada diluar angkasa.
2. Arkeologi objek formalnya yaitu benda-benda purbakala pada masa lalu.
3. Matematika bukanlah merupakan ilmu tetapi cara berpikir deduktif sebagai sarana dalam        kegiatan berbagai disiplin ilmu. Objek telaahannya sangat banyak diantaranya adalah         bilangan,geometri, pengukuran, aritmatika dan lain-lain.
4.  Fisika merupakan ilmu teoritis yang dibangun atas sistem penalaran deduktif yang        meyakinkan serta pembuktian induktif yang mengesankan. Objek formal ilmu fisika diantaranya zat, gerak,ruang dan waktu dalam konsep kealaman.
5. Biologi adalah ilmu yang mempelajari organisme atau makhluk hidup. Dan objek formal dari             ilmu biologi ini adalah organisme itu sendiri dari mulai manusia, hewan maupun tumbuhan. Manusia, hewan beserta tumbuhan sama makhluk hidup yang harus dicintai. Bersikap baik terhadap sesame manusia, peduli terhadap hewan-hewan dan tumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar