Laman

Senin, 20 Januari 2014

MENGENALKAN BUNYI PADA ANAK USIA DINI

MENGENALKAN BUNYI

LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Sains Anak Usia Dini

Dosen:
Margaretha Yulianti Ningsih, M.Pd





Oleh :

Dwi Puja Litya           1104667
Ghina Wulansuci        1102229
Siti Marlia Ulfah        1102243


5 B PGPAUD




PROGRAM  STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013


A.    Latar Belakang
Seperti kita ketahui bahwa pada usia pra-sekolah (4-6 tahun) merupakan masa keemasan dalam prose perkembangan anak (golden age). Dalam usia ini sangat penting anak diberikan stimulus perkembangannya, seperti stimulus interaksi dengan lingkungan. Pengenalan lingkungan kepada anak sangat penting karena anak sehari-hari berinteraksi dengan lingkungan.
Lingungan sangat berkaitan erat dengan dunia sains, bukan hanya orang dewasa saja yang mempelajari sains anak usia dini juga penting diperkenalkan mengenai sains. Sains di anak usia dini lebih menekankan pada konsep-konsep memperkenalkan yang ada di lingkungan sekitar anak, seperti kejadian alam, kananan, bunyi-bunyian dan lainnya.
Berkaitan dengan materi yang dibahas mengenai memperkenalkan bunyi kepada anak dalam pembelajaran sains, anak diperkenalkan lebih tepat bagaimana bunyi serta benda apa saja yang bisa mengeluarkan bunyi yang ada di lingkungan anak selain dari alat musik yang biasa digunakan.

B.    Hakikat Bunyi
1.     Pengertian Bunyi
Dalam fisika, pengertian bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada disekitarnya.
Bunyi terbentuk oleh udara yang bergetar oleh karena itu bunyi dapat dibuat dengan cara menggetarkan udara, seperti memukul, meniup, atau menggoyang benda. Anak-anak suka sekali bermain dengan benda-benda yang mengeluarkan bunyi. Membuat peluit sederhana dari sedotan minuman atau bermain denga alat-alat musik yang menimbulkan bunyi disukai anak-anak.
Menurut pemahaman anak bunyi merupakan suara yang dihasilkan dari benda yang dipukul, ditiup, digesek, dgoyang-goyangkan yang pada akhirnya mengehasilkan bunyi. Bunyi tidak dapat terlepas dari musik.


2.     Jenis-jenis benda yang menghasilkan bunyi (sumber bunyi)
Untuk melakukan proses pembelajaran dalam mengenalkan bunyi pada anak usia dini tentunya kita memerlukan media atau benda nyata sebagai penunjang pembelajaran mengenalkan bunyi. Adapun benda-benda yang ada disekitar kita yang memiliki sifat padat pada umumnya dapat menghasilkan bunyi. Sebagai contoh suara yang dihasilkan manusia atau hewan merupakan bunyi, suara tersebut dihasilkan dari pita suara yang bergetar. Selain pita suara ada juga contoh jenis benda sederhana disekitar anak yang dapat menghasilkan bunyi seperti :
a.      Ember yang dipukul dengan kayu

Ember yang dipukul dapat menghasilkan bunyi yang berbeda misalnya saja ember yang dipukul dari samping atau dari atas akan menghasilkan sura yang berbeda.
b.     Sendok, piring
 Piring atau sendok juga dapat menghasilkan bunyi jika keduanya di pukulkan satu sama lain. Seperti ember piring juga akan menghasilkan suara yang berbeda jika piring diletakan terbuka atau terbalik.
c.      Botol bekas
 
Botol merupakan benda sederhana yang sering anak temui di lingkungannya, antara botol plastik dengan botol kaca karena tekstur maupun bahan dari keduanya berbeda sehingga bunyi yang berbeda juga.
d.     Alat musik, seperti angklung, drum, piano, gitar
Alat musik merupakan benda yang menghasilkan bunyi yang sering anak temui disekolah, cara memainkan alat musik ini bisa dipukul, digoyang ataupun dipetik. Dengan berbagai benda-benda diatas dapat memperkaya pengetahuan anak tentang bunyi dan bisa memudahkan anak dalam mengenali benda yang menghasilkan bunyi yang sering anak jumpai.
3.     Manfaat mengenalkan bunyi bagi Anak Usia Dini
Anak-anak merupakan pribadi yang sangat aktif, selain itu anak-anak juga memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi. Anak-anak perlu mengetahui tentang bunyi, karena hal tersebut dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Dengan mengetahui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar anak-anak dapat menambah pengetahuannya sehingga anak-anak bisa mengeksplor semua kemampuannya.
Anak-anak sangat senang sekali bermain benda-benda yang menghasilkan bunyi. Bunyi merupakan sesuatu yang banyak memberikan manfaat bagi perkembangan anak terutama perkembangan kognitif anak. sudah sejak dulu kita mengetahui manfaat mengenalkan bunyi terhadap perkembangan kecerdasan anak, bunyi dapat merangsang dan melatih kecerdasan otak anak. Dengan sifat rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak dapat mencoba bagaimana caranya untuk menghasilkan bunyi. Karena dengan hal tersebut anak-anak dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya, yaitu dengan cara anak dapat membedakan bunyi dan mengklasifikan bunyi tersebut.
a.      Keseimbangan otak
Dalam kenyataannya belajar pada anak lebih cenderung menggunakan otak kiri daripada otak kanan sehingga anak cenderung lebih cepat bosan dan lebih cepat melupakan yang sudah dipelajarinya, akan tetapi dengan guru sering memperkenalkan berbagai macam bunyi akan menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan karena pembelajaran yang sifatnya kreasi atau menyenangkan lebih cenderung bekerja pada otak kanan. Selain itu, bunyi dapat meningkatkan daya ingat anak untuk proses belajar dan penyimpanan informasi lebih lama.. Dengan demikian mengenalkan bunyi pada anak dapat menyeimbangkan otak dan berpengaruh bagi peningkatan kecerdasan anak.
Contoh: Anak lebih cepat menghapal nama-nama hari dengan menyanyikannya.
b.     Kreativitas
Selain memberikan rasa senang, bunyi juga dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas anak dengan memberikan kesempatan anak untuk bebas berkreasi dengan alat atau media yang telah disediakan oleh guru. Bunyi dapat menjadi salah satu fasilitas untuk menyalurkan daya imajinasi dan emosi dalam mempelajari bunyi anak mengeluarkan ekspresi sebebas yang anak inginkan serta dapat membantu perkembangan emosi anak dengan anak dapat mengeluarkan emosinya melalui memainkan sumber bunyi. Sehingga emosi dan kepribadian anak itu dapat berkembang ke arah yang positif
Contoh: Anak menabuh alat musik sederhana (ember, drum, dll) dengan penuh semangat dan ekspresif.

c.      Merangsang daya ingat.
Untuk  membantu daya ingat seseorang dibutuhkan penyimpanan jangka panjang atau long term memory.  Salah satunya adalah dengan mengenalkan sesuatu melalui bunyi (musik). Namun, tidak  bunyi saja yang perlu diajarkan untuk anak, semua aspek perkembangan bisa membantu peningkatan daya ingat.
Dalam bunyi dapat merangsang daya ingat anak masih berkesinambungan dengan bunyi dapat menyeimbangkan otak. Karena dalam mempelajari atau memainkan bunyi anak menggunakan otak kanan yang salah satu kelebihan otak kanan merupakan memiliki penyimpanan daya ingat yang cukup lama.
Contoh: Anak yang dapat bernyanyi meskipun dengan diberikan musiknya saja tanpa lirik.

4.     Pentingnya mengenalkan bunyi bagi Anak Usia Dini.
Anak-anak penting untuk dikenalkan tentang bunyi. Seperti pada pemaparan manfaat bunyi bagi anak maka bisa dengan yakin menyatakan bahwa memperkenalkan bunyi kepada anak sangatlah penting. Lingkungan yang memfasilitasi anak dengan usaha pengembangan kemampuan dan perkembangan anak maka akan memberikan stimulus dan fasilitas untuk mendukung anak. Akan tetapi jika lingkungan tidak mengenalkan bunyi pada anak maka anak tidak dapat menambah pengetahuannya dan tidak dapat mengeksplorasi seluruh perkembangan yang dimiliki anak. Sebagai contoh jika anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mencoba untuk mencari tahu dengan bertanya mengenai bunyi, sementara lingkungan tidak berusaha memberikan jawaban yang tepat maka anak akan memiliki pengetahuan yang keliru. Pentingnya mengenalkan bunyi pada anak-anak adalah supaya anak-anak dapat menambah pengetahuan yang benar. Pengetahuan anak-anak mengenai bunyi dapat berkembang dengan baik. Selain itu melalui bunyi anak dapat melatih kemampuan pendengaran yang dimilikinya.

C.    Metode Pembelajaran dalam Mengenalkan Bunyi
Metode pembelajaran  adalah  cara yang digunakan guru dalam  mengajar dan salah satu kunci pokok  keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Menurut Roidjakkers (1984) mengatakan bahwa metode belajar harus mampu mendorong proses pertumbuhan pola laku membina kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk penyesuaian dalam interaksi proses pembelajaran. Namun, dalam proses pemilihan metode yang akan diaplikasikan pada proses pembelajaran perlu kekreatifan dan kejelian guru dalam memilah dan memilih metode yang tepat dan relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran tercapai optimal dan bermakna bagi peserta didik.
Bunyi memang perlu dikenalkan pada anak sejak usia dini. Anak-anak memang  perlu mengetahui macam-macam bunyi yang ada. Dari mana bunyi itu dihasilkan dan untuk apa fungsi dari bunyi tersebut. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengenalkan bunyi pada anak diantaranya:
1.     Metode Bermain
Bermain merupakan dunia anak. Dunia bermain bagi anak merupakan dunia yang tak bisa dipisahkan dengan bermain anak bisa mengeksplor pengetahuannya sendiri dan melakukan apa yang anak inginkan sesuai dengan apa yang anak lihat, dengar, serta imajinasinya. Seperti menurut Hetherington & Parke (Moeslichatoen, 2004: 34) mengungkapkan bahwa dengan bermain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu,  memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk berinteraksi atau membina hubungan erat dengan lingkungannya, belajar memecahkan masalah (Problem solving) yang ada dilingkungannya.
Dengan metode bermain ini memperkenalkan bunyi bisa dilakukan saat bermain, seperti anak diajak untuk bermain alat musik serta benda-benda yang bukan termasuk alat musik yang ada disekitar anak yang bisa mengeluarkan bunyi (sendok, ember, meja, dll)
Contoh:
a.      mengenalkan musik pada anak-anak dengan cara mengenalkan bunyi-bunyi musik yang ada. Seperti mengenalkan bunyi drum dan genderang, mengenalkan bunyi piano, mengenalkan bunyi terompet dengan mengajak anak-anak untuk memainkan alat-alat musik tersebut.
b.     Mengenalkan suara hewan pada anak dapat dilakukan dengan permainan tebak suara hewan. Anak-anak diajak untuk melakukan jenis-jenis permainan yang ada untuk mengenalkan bunyi suara hewan. contohnya anak-anak diminta untuk menebak suara hewan tertentu melakukan permainan dadu, sebelumnya guru menyiapkan dadu berukuran besar dengan gambar hewan yang ditempel disetiap sisi, ketika anak melempar dadu maka hewan apa yang muncul?lalu anak menirukan suaranya
2.     Metode bernyanyi
Bernyanyi merupakan kegiatan yang disenangi oleh anak, di sekolah taman kanak-kanan setiap kegiatan tidak terlepas dari bernyanyi. Menurut Honing dalam solehuddin (Masitoh, 2011: 11.3) mengemukakan bahwa sejak lahir anak secara biologis sudah dilengkapi dengan kesenangan untuk merespon suara-suara orang.  Melalui nanyian banyak hal disampaikan kepada anak secara langsung maupun tidak langsung mengenai informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh guru.
Contoh:
Mengenalkan bunyi dapat dilakukan melalui nyanyian, misalnya untuk mengenalkan suara musik anak-anak dapat diajak untuk bernyanyi. Contohnya:
Ada seekor kelinci yang bermain musik, terdengar suara piano yang berdenting-denting, tiriringtingting tiriringtingting jentikan jarimu...
Ada seekor beruang yang bermain musik, tedengar suara genderang yang  berdentang-dentang, tararam tamtam tararam tamtam hentakkan kakimu....
Ada seekor harimau yang bermain musik, terdengar suara terompet yang bertoet-toet,,,tereret tettet tereret tettet,,,tepukkan tangannmu.
3.     Metode ekspreimen
Melihat karakteristik anak yang memiliki rasaingin tahu yang tinggi, penerapan metode proyek bisa menjadi salah satu metode yang bisa digunakan oleh guru untuk menyampaikan pembelajaran pada anak sekaligus menambah pengalaman pribadi anak atas kegiatan yang dilakukannya langsung dan bermakna bagi anak.
Dalam pembelajaran mengenalkan bunyi pada anak ini, guru dapat menyampaikan makna pembelajaran dengan bereksperimen membuat bunyi-bunyian dari lingkungan sekitar yang dekat dengan anak.
Contoh:
a.      Memanfaatkan tubuh sendiri: pertemukan atau saling gesekkan gigi atas dengan bawah; sentakkan lidah dari langit-langit mulut; jentikkan jari; gesekkan kedua tangan; atau pukul-pukul paha
b.     Gunakan tutup-tutup botol yang diuntai pada kayu
c.      Masukkan kacang, macaroni, kancing dalam kotak korek api atau botol.
4.     Metode eksplorasi
Anak senang mencari sesuatu karena anakmemiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang menjelajah serta menemukan hal yang dirasa anak menarik. Melihat pada karakteristik anak, pengenalan bunyi padaanakbisa dengan meminta anak bereksplorasi dengan alam sekitarnya dan menemukan pemahaman serta pengalamannya sendiri serta guru membimbing anak sehingga pembelajaran dirasakan bermakna oleh anak.
Contoh:
a.      Untuk mengenalkan bunyi pada anak dapat dilakukan dengan cara anak bereksplorasi di lingkungan sekitar sekolah (outdoor) mencari benda apapun yang dapat menghasilkan bunyi.

Beberapa metode di atas merupakan sebagian kecil metode yang dapat digunakan untuk mengenalkan bunyi pada anak-anak. Ada banyak metode lagi yang bisa digunakan untuk mengenalkan bunyi pada anak, bergantung kreativitas yang dimiliki guru untuk memodifikasi setiap metode yang ada.



  
DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar