Laman

Senin, 20 Januari 2014

MENGENAL BAGIAN UTAMA TUBUH HEWAN YANG BERADA DI SEKITAR ANAK

MENGENAL BAGIAN UTAMA TUBUH HEWAN YANG BERADA DI SEKITAR ANAK

A.      Hewan yang dikenal, sering dijumpai, dan berada di sekitar anak beserta bagian utama tubuhnya
            Pada dasanrya anak selalu ingin mengetahui berbagai hal, ketika anak melihat sesuatu yang menarik berada disekitarnya maka rasa ingin tahu anakpun akan muncul dan orang dewasa harus siap menjadi fasilitator bagi anak untuk mendapat jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang dia ajukan. Contohnya saja anak melihat hewan yang sering berkeliaran di sekitar rumah atau ketika pergi ke kebun binatang ia melihat hewan-hewan yang beragam maka besar kemungkinan akan muncul rasa penasaran dan timbul pertanyaan-pertanyaan seperti hewan apakahitu?, kenapa hewan itu bisa terbang?, kenapa hewan itu memiliki ekor? dan lain sebagainya. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya dapat dijadikan sebuah kesempatan bagi guru dalam memperluas pengetahuan anak tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hewan salah satunya adalah mengenal bagian tubuhnya. Maka dari itu, ada beberapa hewan yang bisa dikenalkan kepada anak, yang merupakan hewan yang sering dijumpai anak maupun hewan yang pernah dalam kondisi tertentu dilihat oleh anak yang dijelaskan beserta ciri-ciri bagian tubuh hewan tersebut.

1.     Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Dari berbagai jenis-jenis hewan di dalam kehidupan anak perlu diperkenalkan mengenai jenis-jenis hewan diantaranya hewan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang. Adapun beberapa jenis hewan yang termasuk ke dalam jenis hewan verteberata yaitu sebagai berukut.
a.      Ikan
       Ikan ini merupakan jenis hewan vertebrata karena memiliki tulang belakang, dan ikan ini merupakan jenis ikan pisces. Pengenalan bagian tubuh hewan kepada anak usia dini diperkenalkan secara umum. Adapun bagian tubuh ikan yang dapat dikenalkan kepada anak usia dini diantaranya adalah sebagai berikut.
1)     Ikan ini memiliki mulut;
2)     memiliki hidung yang cekung;
3)     memiliki mata untuk melihat;
4)     memiliki sisik;
5)      perut untuk mengolah makanan dan sirip ekor untuk bergerak atau memindahkan gerak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCxugro_9d0D29Ta3lrK65Tlmj3YiBNZcjDC5NsL_keQpsfK9ZQOOBrlfY1X7UhtiQQEtAhKmbYdzEj476WXv42GpGOv7JwRAXOBcmDV43AaMYtemTA9DAMB_PLiMedPgox7HzSZW0-A4/s1600/Picture2.jpg

b.      
c.       
d.      
e.       
f.       
g.      
b.     Katak.
       Katak ini merupakan jenis hewan vertebrata yaitu amphibia. Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Adapun beberapa bagian tubuh katak yang dapat dikenalkan pada anak usia dini yaitu sebagai berikut.
1)     Katak memiliki dua mata;
2)     memiliki empat kaki;
3)     memiliki hidung;
4)     memiliki perut yang sedikit buncit.
c.      Kadal dan Buaya
Selain dari jenis  hewan pisces dan amphibia ada pula jenis hewan reptilia. Jenis hewan yang diperkenalkan kepada anak bukanlah jenis hewan yang berada di sekitar lingkungan anak, akan tetapi jenis hewan yang pernah anak lihat misalnya di kebun binatang. Jenis hewan reptil yang akan diperkenalkan kepada anak contohnya buaya dan kadal. Adapun beberapa bagian tubuh buaya dan kadal yang dapat diperkenalkan kepada anak, yang khususnya bagian-bagian tubuh hewan yang mampu anak pahami dan mengerti dalam pikiran anak. Bagian tubuh kadal ini yaitu sebagai berikut.
1)     Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing;
2)     Memiliki ekor;
3)     Leher kadal panjang;
4)     Pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki.
Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
1)     Buaya mempunyai tubuh yang panjang;
2)     berkulit tebal dan berduri;
3)      berkaki pendek;
4)      dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya.
5)     buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Buaya ini merupakan hewan yang cukup berbahaya.
d.     Ayam dan burung
Aves ini merupakan hewan yg biasanya memiliki sayap, memiliki kulit untuk melindungi tubuhnya dan berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh dari jenis hewan aves ini adalah burung dan ayam. Bagian-bagian tubuh yang diperkenalkan kepada anak tentang bagian tubuh ayam yaitu sebagai berikut.
1)     Bahwa ayam memiliki dua kaki untuk berjalan, satu kaki memiliki lima jari;
2)     memiliki bulu ekor;
3)     memiliki sayap tapi tidak bisa terbang;
4)     ayam memiliki paruh untuk mematuk makanan;
5)     ayam memiliki mata untuk melihat;
6)     memiliki telinga untuk mendengar;
7)     memiliki hidung untuk bernafas;
8)     tubuh ayam diselimuti bulu;
9)     dan ayam juga memiliki jengger.
Selain daripada ayam ada juga bagian tubuh hewan yang perlu diperkenalkan kepada anak usia dini yaitu burung. Bagian-bagian tubuh burung diantaranya sebagai berikut.
1)     Burung memiliki paruh untuk makan;
2)     memiliki mata untuk melihat;
3)      memiliki hidung untuk mencium;
4)      memiliki telinga untuk mendengar;
5)     memiliki bulu yang lembut ;
6)      memiliki kaki dengan empat jari;
7)     dan sebagian burung ada yang memiliki leher pendek;
8)     memiliki sayap, dan sayap ini bisa terbang. 
Pada dasarnya hampir ada suatu kesamaan anggota tubuh ayam dan burung, akan tetapi ada sedikit perbedaanya bahwa sayap burung bisa terbang sedangkan sayap ayam tidak bisa digunakan untuk terbang.
e.      Sapi
Sapi dan gajah merupakan jenis hewan vertebrata mamalia. Biasanya sapi ini banyak dipelihara di lingkungan rumah sehingga akan memudahkan anak untuk mengetahui bagian tubuh sapi, dan gajah ini biasanya terdapat di kebun binatang. Besar kemungkinan anak akan mengenal gajah karena anak pernah melihatnya ketika berkunjung ke kebun binatang. Apabila jenis hewan itu sulit untuk diperlihatkan secara langsung misalnya ketika akan memperkenalkan bagian tubuh hewan yang biasanya terdapat di kebun binatang, maka dapat ditampilkan lewat gambar-gambar ataupun media yang lainnya. Dalam pengenalan bagian tubuh hewan ini didasarkan pada pengetahuan anak, yaitu pengenalan bagian tubuh hewan yang mampu ditangkap dan dikenal oleh anak. Adapun beberapa bagian tubuh hewan mamalia yaitu sapi dan gajah.
Bagian tubuh sapi ini yaitu sebagai berikut.  
1)     Bagian kepala ada mata untuk melihat;
2)     Hidung;
3)     telinga untuk mendengar;
4)     dan mulut untuk makan;
5)     bagian badan ada punggung;
6)     perut dan ekor.
7)     bagian anggota gerak terdiri atas 4 kaki untuk berjalanl
8)     tubuh sapi tertutup oleh rambut halus;
9)     Sapi memiliki tanduk yang keras, yang berguna untuk melindungi dari musuh.
Kemudian selain daripada bagian tubuh sapi ada juga bagian tubuh gajah. Bagian tubuh gajah diantaranya sebagai berikut.
1)     Tubuh gajah sangat besar;
2)     gajah memiliki dua telinga yang sangat lebar;
3)     Kaki gajah sangat besar;
4)     gajah mempunyai bagian tubuh khusus yaitu belalai dan gading. Belalai adalah hidung gajah yang sangat panjang.Belalai gajah terdapat di atas mulut. Belalai ini berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Belalai gajah juga untuk menyemprotkan air ke tubuh. Gading adalah gigi gajah yang panjang seperti pipa. Gading berguna untuk melindungi diri saat diserang musuh.
2.     Hewan arvertebrata
Hewan arvertebrata ini merupakan jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang, misalnya karena mmeiliki bagian tubuh yang lunak. Di dalam kehidupan ini berbagai jenis hewan yang tidak anak ketahui ternyata masih banyak, termaasuk jenis hewan arvertebrata. Pada kenyataanya msih sulit untuk mengenalkan apa itu hewan vertebrata ndan arvertebrata, akan tetapi akan lebih mudah jika pengenalan terhadap jenis-jenis hewan trersebut diperkenalkan dengan jenis-jenis hewan yang berada dui sekita anak dan jenis hewan yang pernah anak lihat sebelumnya. Ketika anak sudah mengetahui jenis-jenis hewan maka seiring dengan perkembangannya anak akan mengetahui bagian-bagian tubuh hewan baik hewan yang hidup di darat, hidup di air, jenis hewan yang bertulang belakang ataupun jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang.  Dari penjelasan di atas adapun beberapa jenis hewan asrvertebrata diataranya sebagai berikut.
a.      Serangga
     Serangga ini merupakan jenis hewan arvertebrata yaitu tidak memiliki tulang belakang. Serangga ini biasanya sering ditemukan oleh anak di sekitar rumah misalnya ketika anak bermain dengan tidak sengaja anak melihat serangga, yaitu anak melihat  capung. Bagian tubuh yang dapat diperkenalkan kepada anak dianataranya sebagai berikut.
1)     Serangga memiliki dua buah mata;
2)      memiliki mulut untuk makan;
3)      memiliki bagian tubuh yang disebut antena;
4)      memiliki sayap depan dan sayap belakang;
5)      memiliki enam kaki yang kukunyua sedikit runcing;
6)      memiliki kepala yang mirip dengan robot;
7)      memiliki ekor yang sangat pendek;
8)      sedikit memiliki rambut di bagian kepala.
b.     Kepiting
     Kepiitng merupakan jenis hewan arvertebrata. Adapun beberapa bagian tubuh kepiting diantaranya sebagai berikut
1)     Memiliki mulut;
2)     memiliki penjepit yang sangat tajam;
3)     memiliki kaki yang cukup tajam untuk berenang dan ada untuk berjalan;
4)     memiliki mata;
5)     memiliki hidung;
6)     memiliki antena;
7)     memiliki badan dengan bentuk sedikit bulat.

B.    Metode yang digunakan untuk mengenalkan bagian-bagian tubuh hewan kepada anak usia dini
Pembelajaran yang efektif tidak dapat terlepas dari metode yang dipakai. Melalui metode maka akan menemukan sebuah cara yang tepat dan cepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Adapun dalam upaya mengenalkan bagian-bagian tubuh hewan pada anak usia dini dapat dilakukan melalui berbagai metode sebagai berikut.
1.       Metode Bercakap-cakap
Moeslichaton menyatakan bahwa bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Dalam hal ini melalui percakapan anak belajar mendengarkan diharapkan anak mampu dapat menambah pengalamannya dan anak belajar berbicara diharapkan anak mampu memrepresentasikan pengalaman yang sudah dimiliki.
Pada dasarnya bercakap-cakap ini terbagai menjadi tiga bentuk yaitu percakapan bebas, percakapan menurut pokok bahasan dan bercakap-cakap menggunakan gambar seri. Adapun dalam upaya mengenalkan bagian tubuh utama hewan ini, agar percakapan menjadi efektif maka percakapan menurut pokok bahasan adalah bentuk yang paling tepat untuk dipakai.  Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan. Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang dipilihMisalnya ketika tema pembelajaran yang dibawakan adalah bagian utama tubuh hewan maka pendidik dapat menstimulusa anak dengan bercakap-cakap mengenai jenis-jenis hewan, besar tubuh hewan, bagian utama tubuh hewan yang dikaitkan dengan  lingkungan kehidupan sehari-hari anak.
Kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang suatu pokok bahasan. Agar anak dapat mengungkapkan pendapatnya terhadap sesuatu objek berdasarkan pengamatan indranya maupun pengalamannya.
Pada kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini spontanitas anak perlu di hargai . Tetapi hendaknya guru selalu menjaga jangan sampai pembicaraan menyimpang dari tujuannya.
Lebih lanjut jika memungkinkan dapat menggunakan alat peraga sebagai pendukung kegiatan percakapan menurut pokok bahasan ini. Adapun dalam upaya pengenalan bagian utama tubuh hewan maka pendidik dapat menggunakan metode percakapan ini disertai dengan sebuat alat peraga visual yang menunjukan bagian utama tubuh hewan. Hal ini akan memotivasi anak bercakap-cakap lebih terarah sesuai dengan pokok bahasan yang ditentukan.
2.       Metode Bermain
Bermain berasal dari kata ’main’ yang memiliki arti berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati dengan menggunakan alat-alat atau tidak. Biasanya kata bermain sering kali terdengar kuarang serius. Artinya hanya dipandang untuk mengisi waktu luang saja. Padahal bagi anak-anak kegiatan bermain merupakan kegiatan yang sangat mutlak dibutuhkan, sebab dunia anak adalah dunia bermain, bagaimana mereka memahami dunianya adalah melalui bermain.
Bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak, dengan kegiatan tersebut anak mendapatkan kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu beberapa ahli menyatakan bahwa bermain mempunyai fungsi pendidikan dan perkembangan karena memampukan anak untuk mengendalikan perilaku mereka dan menerima keterbatasan di dunia nyata. Artinya bagi anak-anak, bermain merupakan kegiatan yang alami dan sangat berarti. Dengan bermain anak mendapat kesempatan untuk mengadakan hubungan yang erat dengan lingkungan.
Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Meski bermain adalah kegiatan santai yang menimbulkan kesenangan dan dilakukan dengan suka rela tanpa ada paksaan dari orang lain, namun bermain mempunyai tujuan. Tujuan bermain adalah membantu mengembangkan kepribadiannya, yakni aspek intelektual, aspek keterampilan, aspek emosional dan aspek sosial
Bermain merupakan pengalaman belajar yang berharga, karena ketika bermain anak dapat mendorong imajinasi anak dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang ia miliki tentang dunia dan kemudian juga sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan baru, dan semua dilakukan dengan cara yang menggembirakan hatinya.
Adapun dalam upaya mengenalkan bagian tubuh utama hewan pada anak, metode bermain merupakan salah satu yang tepat untuk digunakan. Melalui metode bermain diharapkan akan lebih mampu membelajarkan anak, yaitu anak terlibat dengan belajar aktif tanpa paksaaan dan merasa senang. Berbagai permainan yang dapat dipakai untuk mengenalkan bagian utama tubuh hewan ini di antaranya permainan tutup mata dan buka telinga dan permainan mecocokan dadu dengan puzzle.
Permainan menutup mata dan buka telinga yaitu anak diposisikan baris berbanjar dengan mata tertutup. Kemudian guru berperan sebagai instruktur dengan mengemukakan pernyataan yang salah dan  benar terkait dengan bagian utama tubuh hewan. Dalam hal ini apabila pernyataan yang dikatakan benar maka anak melangkah ke depan, sedangkan apabila pernyataan yang dikatakan guru salah maka  anak dapat melangkah ke belakang. Permainan ini lebih tepat dijadikan evaluasi pembelajaran.
Adapun permaian mencocokan dadu dengan puzzle yaitu permainan yang melibatkan puzzle yang siap disusun. Dalam hal ini puzzle yang disiapkan adalah bagian-bagain utama tubuh hewan, yang pada setiap potongannya diberi nomor. Nomor yang disertakan ini berfungsi untuk dicocokan dengan jumlah bilangan dadu yang muncul. Misalnya apabila dalam dadu muncul jumlah bilangan sebanyak 5 maka anak dapat mencocokannya dengan potongan puzzle berangka lima.
Permainan-permainan tersebut secara tidak langsung dapat dijadikan sumber pengetahuan anak khususnya terkait dengan pengenalan bagaian utama tubuh anak, adapun dalam hal ini masih banyak permainan yang dapat digunakan, kekreativitasan guru dituntut untuk mendesain berbagai permaianan yang digunakan.
3.       Metode Bernyanyi
Bernyanyi bisa mengembangkan kepribadian anak sekaligus proses belajar efektif bagi anak usia dini. Saat bernyanyi, anak akan rileks, santai, tidak cemas sekaligus bisa mengungkapkan ekspresi. Bernyanyi juga membantu meningkatkan daya ingat, menambah rasa percaya diri dan bisa membantu anak terampil berpikir. Menyanyi dan menari sekaligus bisa meningkatkan kemampuan motorik.
Lebih lanjut metode bernyanyi merupakan sebuah metode pembelajaran melalui bernyanyi. Dalam hal ini, melalui bernyanyi diharapkan anak dapat mendapatkan pengetahuan baru, khususnya terkait dengan lirik-lirik yang dibawakan. Selain itu, melalui metode ini diharapkan belajar anak lebih menyenangkan dan rileks, dan di sisi lain daya ingat anak terhadap lirik-lirik yang dibawakan akan mudah diingat.
Adapun melalui metode bernyanyi dalam upaya mengenalkan bagian utama tubuh hewan ini bisa dilakukan dengan penggunaan lirik seputar pokok bahasan. Dalam hal ini misalnya ketika akan mengenalkan bagian utama tubuh burung maka guru bisa memperkenalkan lagu yang berjudul Burung Kutilang dari Ibu Sud. Selain itu juga bisa lebih kreatif dengan membuat lagu baru terkait dengan pembelajaran yang akan disampaikan.
4.       Metode Bercerita
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat untuk menyampaikan pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng .Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada seorang anak ia mengerti akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan setelah memorinya merekam beberapa kabar berita masa pada usia 4-6 tahun.
Pelaksanaan kegiatan bercerita kegiatan pembelajaran pada anak usia dini dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan hal yang baru kepada anak dalam rangka mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak usia dini.
Adapun untuk anak usia dini, sebuah cerita yang disampaikan hendaknya memilki alur dan tutur bahasa yang ringan atau sederhana sesuai dengan bahasa yang mampu dimengerti anak dan menyenangkan. Selain itu gaya bercerita, intonasi, ekspresi dan pelafalan yang jelas merupakan bagian penting dalam bercerita yang dapat memudahkan penyerapan dan pemahaman anak akan nilai yang terkandung dalam cerita yang dibawakan.
Pembelajaran melalui metode bercerita dalam upaya pengenalan bagian utama tubuh hewan ini dapat dilakukan dengan penggunaan isi cerita yang sesuai dengan pokok bahasan. Misalnya terkait dengan seekor ayam yang sakit seluruh tubuhnya, dalam hal ini guru bisa mengemas cerita yang dibawakan dengan mengenalkan bagian utama tubuh ayam beserta fungsinya, yang dalam hal ini tidak dapat difungsikan karena sakit. Secara tidak langsung hal ini akan mengenalkan bagian utama tubuh ayam dan fungsinya.
5.       Metode Karya Wisata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa karyawisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan. Adapun yang dimaksud dengan metode karya wisata yaitu suatu strategi belajar mengajar, dimana guru dan siswanya mengunjungi suatu tempat tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman. Dalam hal ini diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret.  Misalnya dalam upaya pengenalan bagaian tubuh hewan maka hal ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kebun binatang, peternakan hewan, dan sebagainya. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung sehingga membantu anak memeahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
Agar tujuan pembelajaran lebih efektif untuk dicapai, akan lebih baik jika sebelum melaksanakan metode karya wisata guru memberikan pembekalan berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. Hal tersebut akan membuat kesan tersendiri terhadap anak. Dalam hal ini maka ketika tujuan pemebelajarannya adalah mengenalkan bagian utama tubuh hewan, maka pendidik memberikan pembekalan informasi kepada anak mengenai hal tersebut, sehingga ketika karya wisata berlangsung anak akan berusaha menyambungkan pemahamannya saat di kelas dan dikaji secara lebih mendalam dan nyata saat berkarya wisata, khususnya terkait bagian utama tubuh hewan.
Terkait dengan metode karya wisata yang secara langsung dapat membuat anak  mengamati dengan melalui penglihatan (mata), maka hal ini dapat dimanfaatkan pendidik untuk memperkenalkan bagian-bagian tubuh hewan. Artinya melalui metode karya wisata ini pendidik bisa memperlihatkan bahwa pada hewan-hewan itu memiliki bagian-bagian tubuh tertentu, dan secara nyata anak mampu melihatnya.
Selain itu, karyawisata merupakan metode yang dapat menumbuhkan minat anak untuk mengenal dan belajar mengenai sesuatu hal yang nyata. Misalnya, untuk menumbuhkan minat tentang dunia binatang, anak dapat dibawa berkaryawisata ke kebun binatang. Saat karyawisata, anak juga perlu diarahkan untuk mengamati tingkah laku binatang-binatang yang ada di kebun binatang. Dengan mengamati bermacam-macam binatang tersebut anak dapat diajarkan untuk mengamati lebih lanjut binatang yang menarik perhatiannya. Melalui hal tersebut diharapkan anak mampu meneliti binatang yang disukainya dan mengamatinya secara keseluruhan, termasuk bagian utama tubuh hewan yang disukainya.
Adapun metode karya wisata ini perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati sesorang anak belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua anak mengetahui semua aspek yang diselidiki. Dalam hal ini perlu diadakan sebuah tindak lanjut berupa evaluasi, misalnya melalui metode bercakap-cakap. Dalam hal ini guru menstimulus anak untuk mengungkapkan berbagai pengalamnya saat berkarya wisata.




C.    Media yang digunakan dalam mengenalkan bagian utama tubuh hewan pada anak usia dini
Dalam mengenalkan bagian utama tubuh hewan ada beberapa media yang dapat digunakan diantaranya:
1.     Boneka
Secara khusus pengertian mengenai boneka ialah tiruan bentuk manusia dan bentuk binatang, jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model perbandingan. Penggunaan boneka ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, salah satunya dengan cara dimainkan dalam sebuah sandiwara. Sejak tahun 1940-an pemakaian boneka sebagai media pendidikan menjadi populer dan banyak digunakan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan di Amerika. Boneka  sebagai media pembelajaran memiliki fungsi khusus diantaranya sebagai perantara atau alat komunikasi, menangkap daya pikir anak, mengembangkan daya visual anak serta merangsang anak untuk berimajinasi. Inovasi  boneka sebagai media pembelajaran terus berkembang dan menghasilkan beberapa jenis desain diantaranya:
a.      Boneka jari, Sesuai dengan namanya boneka ini dimainkan dengan menggunakan jari tangan. Kepala boneka diletakkan pada ujung jari.
b.     Boneka tangan, disebut boneka tangan, karena boneka ini hanya terdiri dari kepala dan dua tangan saja, sedangkan bagian badan dan kakinya hanya merupakan baju yang akan menutup lengan orang yang memainkannya.
c.      Boneka tongkat, untuk keperluan penggunaan boneka tongkat sebagai media pendidikan/ pembelajaran di sekolah, maka tokoh-tokohnya dibuat sesuai dengan keadaan sekarang.
d.     Boneka tali, boneka tali atau “Marionet” banyak dipakai dinegara barat. Boneka tali bagian kepala, tangan, dan kaki dapat digerak-gerakkan menurut kehendak kita sebagai dalangnya
e.      Boneka bayang-bayang, boneka bayang-bayang (Sadhow Puppet) adalah jenis boneka yang cara memainkannya dengan mempertontonkan gerak bayang-bayang dari boneka tersebut. Namun untuk keperluan sekolah, wayang semacam ini dirasakan kurang efektif, karena untuk memainkan boneka ini diperlukan ruangan gelap/tertutup dan lampu untuk membuat bayang-bayang layar.
Beberapa Keuntungan Penggunaan Boneka diantaranya:
a.      Tidak memerlukan banyak tempat, waktu, biaya dan persiapan yang terlalu rumit.
b.     Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya.
c.      Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira.
2.     Big book
Big Book atau buku besar bagus untuk anak karena ukuran bukunya besar, gambar yang dimuatnya besar, dan font yang digunakannyapun cukup besar sehingga mampu membantu anak memahami isi buku dan mediapun terlihat menarik. Biasanya big book ini berisi cerita, pengenalan kosakata sederhana. pengenalan konsep matematika maupun sains.  
3.     Puzzle
Penggunaan media ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam memahami isi materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini dikarenakan siswa khususnya siswa tingkat TK belum mampu memahami hal-hal yang bersifat khayalan/tidak nyata, mereka akan mudah memahami ketika apa yang diajarkan itu nyata. Hal inilah yang membuat proses pembelajaran di TK lebih condong ke arah pengasahan otak/kreatifitas siswa dan peranan aktif siswa dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Salah satunya dengan melakukan pembelajaran dengan  menggunakan media berupa puzzle.  
4.     Flashcard
Biasanya flashcard berupa kartu yang berukuran sedang untuk dapat dilihat dari jarak yang tidak begitu dekat. Ukuran normal yang digunakan rata-rata adalah 12 cm x 15 cm. Ada juga yang lebih besar ataupun lebih kecil dari itu. Semua bergantung kebutuhan dan kreatifitas pembuatnya. Biasanya pula flashcard digunakan sebagai media pengiring untuk big book yang berisi pengenalan kosakata sederhana. Jadi, setelah anak dikenalkan dengan kosakata tersebut, anak mendapat test berupa tebak-tebakan dengan media flashcard.
5.     Reality
Media ini jelas banyak kita temui karena berupa reality. Kita bisa tunjukkan pada anak benda yang asli. Misalnya, jika kita mau memperkenalkan anggota tubuh hewan, kita tinggal mengajak anak ke kebun binatang dan memperkenalkan anggota tubuh hewan dengan beberapa kali drilling yang menyenangkan. Atau cukup memberi contoh hewan-hewan yang biasa berkeliaran di sekitar rumah/ sekolah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar